KIAI Haji Bahauddin Nursalim atau lebih akrab disapa Gus Baha mengungkapkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak dapat dilepaskan dengan orang lain. Untuk lingkup yang paling kecil dan mendasar tentu saja keluarga. Lalu selepas keluarga, terdapat orang lain yang tinggal di lingkungan sekitar atau biasa disebut tetangga.
Ia mengatakan, agama Islam mengajarkan bahwa menjalin hubungan baik atau memuliakan tetangga adalah suatu adab yang wajib untuk dimiliki dan dilakukan setiap Muslim.
Baca juga: Gus Baha Bagikan Resep Simpel Bangun Keluarga Sakinah
Pentingnya kedudukan tetangga sangat ditekankan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Beliau bahkan pernah diberi nasihat oleh Malaikat Jibril untuk memuliakan tetangga.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِيْ بِالْـجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
Artinya: "Jibril senantiasa menasihatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa tetangga itu akan mendapat bagian harta waris." (HR Bukhari Nomor 6014 dan Muslim Nomor 2625)
Selanjutnya dalam hadis lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam juga menjelaskan mengenai karakteristik seorang Muslim yang baik berdasarkan sifatnya.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
خَيْرُ اْلأَصْحَابِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ ، وَخَيْرُ الْـجِيْرَانِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِـجَارِهِ
Artinya: "Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap sahabatnya. Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap tetangganya." (HR At Tirmidzi 1944, Abu Daud 9/156, dinilai sahih oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 103)
Baca juga: Gus Baha Ingatkan Dosa Akan Diampuni dengan Syarat Ini
Bahkan, keberadaan tetangga serta perintah untuk memuliakannya juga disampaikan langsung oleh Allah Subhanahu wa ta'ala melalui firman-Nya dalam kitab suci Alquran:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (QS An Nisa: 36)
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran