KIAI Haji Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha mengatakan Allah Subhanahu wa ta'ala itu sangat dengan hamba-Nya. Namun, kata dia, hal yang membuat terasa jauh adalah urusan manusia itu sendiri.
Gus Baha kemudian memberikan ilustrasi terkait bagaimana sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala itu sangat dekat dengan hamba-Nya. Tapi yang ada manusia terkadang menunda atau justru berputar-putar terlebih dahulu berkutat terhadap hal-hal yang bersifat duniawi.
Baca juga: Gus Baha Buktikan Islam Mengajarkan Berpikir Logis
"Gusti nanti dulu, kalau usaha saya laris baru mencari Engkau," ucap Gus Baha yang langsung disambut tawa para jamaah, demikian dikutip dari unggahan video tausiyah di akun Instagram @kajian.gusbaha, Selasa (3/8/2021).
Ia mengatakan, seringkali manusia menunda urusan dengan Sang Rabb karena berbagai aktivitas dan kesibukan duniawi. Maka, Gus Baha mengungkapkan bahwa sebaiknya jangan pernah menunda apalagi sampai menduakan Allah Azza wa jalla dengan urusan dunia.
Jikalau demikian, lanjut Gus Baha, niscaya Allah Subhanahu wa ta'ala yang sesungguhnya dekat dengan hamba-Nya maka akan terasa lebih jauh.
Di dalam kehidupan duniawi mungkin ada beberapa manusia yang mempertanyakan keberadaan Allah Subhanahu wa ta'ala. Hal ini adalah sesuatu yang bersifat manusiawi, mengingat manusia sekelas Nabi Ibrahim Alaihissallam dan Nabi Musa Alaihissallam pun dikisahkan pernah mencari keberadaan Allah Azza wa jalla.
Baca juga: Gus Baha Beberkan Sosok Orang Miskin yang Sejatinya Kaya Raya
Nabi Ibrahim Alaihissallam sebagai salah satu Khalilullah atau kekasih Allah Subhanahu wa ta'ala disebutkan pernah mencari keberadaan Tuhan dengan mengamati matahari dan bintang-bintang saat ia remaja.
Adapun Nabi Musa Alaihissallam bahkan pernah mengajukan pertanyaan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, "Ya Allah, apakah Engkau jauh sehingga aku perlu memanggil-Mu keras-keras? Ataukah Engkau dekat sehingga aku cukup berbisik kepada-Mu?"