Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Perang Thaif, Bukti Kesabaran Rasulullah Mendakwahkan Islam

Wilda Fajriah , Jurnalis-Selasa, 10 Agustus 2021 |01:37 WIB
Kisah Perang Thaif, Bukti Kesabaran Rasulullah Mendakwahkan Islam
Ilustrasi Perang Thaif. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

PERANG Thaif terjadi pada bulan Syawal tahun ke-8 hijriah atau 630 masehi. Sebenarnya Perang Thaif merupakan lanjutan dari Perang Hunain yang dimenangkan oleh kaum Muslimin. Namun setelah memukul mundur pasukan tentara Hawazin dan Tsaqif dalam Perang Hunain, pasukan Muslim terus mengejar mereka hingga ke daerah Thaif.

Oleh karena itu, Perang Thaif dan Perang Hunain saling berkaitan. Dalam Perang Thaif, mereka meninggalkan walimah yang sangat banyak, yakni sekira 6.000 tawanan.

Baca juga: Kisah Kesabaran Nabi Dzulkifli Saat Digoda Setan Berwujud Orang Tua Tanpa Sanak Saudara 

"Ini tentunya kalau ditawan jadi budak bagi pihak yang menang. Kemudian juga ada 16.000 dirham yang ditinggalkan mereka. Kemudian juga ada 24.000 unta dan 40.000 kambing," ungkap Ustadz Wira Mandiri Bachrun, seperti dikutip kanal Youtube ANB Channel, Selasa (10/8/2021).

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bertolak ke Kota Thaif untuk mengejar Bani Tsaqif dan Al Hawazin. Beliau berangkat ke Thaif ditemani Zaid bin Haritsah tanpa menunggangi unta.

Ilustrasi Perang Thaif. (Foto: Freepik)

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam berjalan kaki untuk menghindari kecurigaan kaum kafir Quraisy. Berhari-hari dalam perjalanan yang melelahkan, Nabi dan Zaid akhirnya tiba di Thaif.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menyampaikan dakwahnya di Thaif selama 15 malam. Setiap bertemu warga Thaif, baik di pasar maupun tempat lain, Nabi mengenalkan Islam dan mengajak warga menauhidkan Allah Subhanahu wa ta'ala.

Baca juga: Ada Nabi Bisa Berbicara dengan Matahari, Begini Kisahnya 

Namun, apa yang disampaikan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam ternyata mendapat penolakan keras dari penduduk Thaif. Mereka menolak Islam, bahkan mengusir Rasulullah agar keluar dari Thaif. Tidak hanya itu, penduduk Thaif juga melempari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dengan batu.

Kemudian, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan Zaid berusaha menyelamatkan diri dari hujan batu yang dilempar warga Thaif. Keadaan kian memprihatinkan saat kaki Beliau berlumuran darah akibat serangan batu warga Thaif.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement