TIDAK disangka di wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terdapat banyak masjid bernilai sejarah tinggi. Masjid-masjid kuno tersebut dahulu berfungsi sebagai simbol syiar Islam di Tanah Jawa. Kemudian juga berhubungan erat dengan perjuangan ulama Indonesia dalam melawan penjajah Belanda.
Apa saja masjid kuno bernilai sejarah tinggi di Sragen tersebut? Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari laman Solopos, Selasa (5/10/2021).
Baca juga: Melihat Masjid Tertua hingga Terbesar di Merauke Papua, Ada Sejak Penjajahan Belanda
1. Masjid Mujahidin Bulu
Masjid Mujahidin Bulu berdiri pada 1829, tepatnya saat pecah Perang Jawa antara pasukan Pangeran Diponegoro dengan pasukan Belanda pada 1825-1830. Masjid yang berlokasi di Dukuh Bulu, Desa Karanganyar, Sambungmacan, ini dibangun oleh pengikut Pangeran Diponegoro bernama Imam Syafii.
Pengikut setia Pangeran Diponegoro itu berhasil melarikan diri dari kejaran pasukan Belanda dan bersembunyi di Dukuh Bulu. Tempat persembunyiaan Imam Syafii tersebut kemudian dibangun masjid dan sebuah gubuk sebagai tempat tinggal. Di gubuk itu, Imam Syafii turut menyiarkan agama Islam kepada warga sekitar.
Baca juga: Ini Alasan Anak Sultan Subang Pilih Kerjaan Rapikan Sandal Jamaah Masjid
Masjid Mujahidin Bulu pernah beberapa kali dipugar. Namun, konon beduk dan mimbar yang dipakai khatib buat khotbah pada Sholat Jumat masih asli atau diklaim sudah ada sejak kali pertama masjid itu dibangun.
"Di belakang masjid itu ada makam Imam Syafii, pengikut Pangeran Diponegoro. Bagian kubah ada logo bulan dan bintang. Di samping masjid ada jembatan yang Dukuh Maron-Dukuh Bulu di Desa Karanganyar," ujar Amin (63), warga setempat saat berbincang dengan Solopos belum lama ini.