Buhaira mengatakan kepada Abu Thalib bahwa keponakannya itu merupakan nabi terakhir penerus Nabi Isa Alaihissallam. Dia adalah utusan Allah Subhanahu wa ta'ala bagi penduduk bumi.
Abu Thalib yang terkejut pun meminta penjelasan. Buhairah menjelaskan bahwa sejak rombongan kafilah Abu Thalib datang, tidak ada bebatuan dan pepohonan yang tidak sujud. Pasalnya, mereka tidak akan sujud melainkan kepada seorang nabi.
Baca juga: Kisah Hewan Anjing Marah saat Nabi Dihina dan Membuat 40 Ribu Orang Masuk Islam
Mendengar penjelasan itu, Abu Thalib pun cemas. Lantas Buhaira meminta Abu Thalib untuk segera kembali ke Makkah, karena Syam adalah tempat yang tidak aman. Buhaira khawatir kaum Yahudi yang telah mendengar kabar ini mengincar Muhammad.
Benar saja, tidak lama setelah itu tiga pemuda Yahudi datang menghampiri Buhaira. Mereka menanyakan keberadaan pria yang ciri-cirinya mengacu pada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Namun, Buhaira mengatakan bahwa pria itu memiliki perlindungan dari Allah Subhanahu wa ta'ala yang tidak akan mampu dikalahkan siapa pun.
Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim Tengah Malam Didatangi Malaikat yang Menyamar, Reaksinya Luar Biasa
Di Mekkah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tumbuh menjadi seorang pemuda yang nyaris sempurna. Paling terhormat dari segi nasab, paling mulia akhlaknya, paling baik tutur katanya, paling jauh dari keburukkan pergaulan orang-orang Mekkah.
Sehingga, orang-orang Mekkah menjulukinya sebagai Al Amin, karena Allah Subhanahu wa ta'ala mengumpulkan segala hal baik kepada Nabi Muhammad.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)