Lalu datanglah Malaikat Munkar dan Nakir. Mereka akan melakukan tugasnya yaitu bertanya kepada si mayit, dan meminta mempertanggungjawabkan perbuatannya selat hidup di dunia.
Kemudian si tukang kayu menyadari siapa yang datang. Ia pun perlahan mundur untuk menghindari kedua malaikat tersebut.
Baca juga: Kisah Mualaf Nathalie Holscher Istri Komedian Sule, Dapat Hidayah Usai Dengar Azan
Namun hal lain malah berbalik, Munkar dan Nakir malah mendatangi si tukang kayu itu dan bertanya kepadanya, apa yang sedang dilakukan tukang kayu itu.
Kemudian si tukang kayu itu menjawab, ia sedang menemani konglomerat itu selama 40 hari untuk nantinya mendapatkan imbalan setengah dari harta yang ditinggalkannya.
Tidak sampai di situ, Munkar dan Nakir bertanya kembali harta apa yang kini dimiliki oleh tukang kayu itu. "Hartaku hanya kapak ini saja untuk mencari rezeki," kata si tukang kayu.
Setelah itu di hari kedua Munkar dan Nakir kembali lagi dan bertanya, kayu mana yang ia tebang dan milik siapa. Tukang kayu itu menjelaskan, pohon yang ditebangnya berada di tengah hutan serta tidak ada pemiliknya.
Baca juga: 10 Inspirasi Nama Anak Perempuan Islami Bermakna Mulia hingga Sempurna
Di hari ketiga Munkar dan Nakir bertanya lagi, untuk apa pohon-pohon itu ditebangnya. Setelah menjadi kayu akan dikemanakan.
Tukang kayu menjawab, nantinya kayu-kayu itu akan dijual sebagai bahan bakar. Kemudian uang hasil penjualannya itu akan digunakan untuk kehidupan sehari-harinya.