Agnes yang terpukul terus meratapi anaknya. Ia mendapatkan pengalaman aneh saat itu. Agnes seakan melihat Rio menghampirinya dan mengatakan tidak ingin berpulang dengan jas melainkan kain putih.
Ketika dirinya memberi tahu salah seorang tetangganya yang Muslim perihal kejadian aneh itu, tetangga Agnes mengatakan bahwa itu adalah sebuah petanda Rio ingin dimakamkan secara Islam.
Baca juga: Cobaan Berat Artis Risdo Matondang Jadi Mualaf: Saya Dianggap Sudah Mati
Agnes dan Martono sempat berdebat hingga akhirnya memutuskan membalut Rio dengan baju, celana, dan sepatu putih. Rio pun disholatkan oleh mereka yang beragama Islam. Keluarga Agnes yang merupakan penganut Katolik bersikeras ingin Rio dimakamkan secara Katolik.
Suatu hari, Agnes mendapatkan bisikan aneh terkait rumah dan mobil. "Rumah adalah rumah Tuhan dan mobil adalah kendaraan untuk menuju-Nya," begitulah bisikan yang didengar Agnes.
Ia pun teringat saat Rio masih TK. Rio pernah mengatakan ingin membelikan Mbok Atik mobil. Mbok Atik adalah pengasuh Rio sejak kecil. Agnes sempat bergurau mengapa dirinya tidak dikasih. Rio menjawab bahwa Agnes akan memilikinya sendiri.
Mengingat hal tersebut, Agnes meminta Martono mengecek biaya naik haji saat itu. Ongkos haji yang dibutuhkan pada tahun itu adalah Rp17.850.000. Saat Agnes membuka uang duka, ia heran ternyata jumlahnya sama dengan ongkos naik haji.
Baca juga: Mualaf Cantik Ini Luruskan 5 Kesalahpahaman Masyarakat Barat Terhadap Islam
Agnes pun memberangkatkan Mbok Ati naik haji dari uang duka kepergian Rio. Mbok Atik mengaku bertemu Rio di Makkah. Anak itu berpesan agar kepergiannya diikhlaskan, jika sang ibu rindu cukup berdoa saja.
Hal ini malah membuat Agnes merasa stres dan harus mendapatkan perawatan psikolog selama 6 bulan. Suatu hari Agnes bermimpi ada pria misterius yang menyuruhnya membuka Alquran Surah Yunus.