Ustadz Raden menjelaskan, doa yang diajarkan Rasulullah ini memiliki ikatan yang sangat kuat, yaitu antara zahir (perbuatan yang terlihat oleh mata) dan batin (perbuatan yang tidak terlihat oleh mata). Selain itu, yang harus dipercantik bukan hanya wajahnya saja, melainkan hati atau akhlak pun harus diperbaiki.
"Subhanallah, doa yang diajarkan Nabi ini memiliki ikatan kuat antara zahir dan batin," ujar dia.
Di dalam doa tersebut, tambahnya, Rasulullah SAW seolah-olah menekankan kepada umatnya, yaitu "wahai umatku, ingatlah bukan wajahmu saja yang harus kau percantik. Tetapi akhlakmu," Sebab esensi kecantikan adalah sesuatu yang lahir dari dalam diri. Lalu, terbentuk menjadi akhlak yang mulia.
Allah memberikan sedemikian rupa wajah manusia. Oleh karenanya, kata Ustadz Raden, kita jangan sampai terlalu sibuk mempercantik hingga terobsesi dalam bersolek diri.
Ia menambahkan, yang harus diperhatikan juga bagaimana akhlak dari manusia itu sendiri, menjadi lebih baik. Oleh karena itu telinga, wajah, mulut dan semua anggota tubuh yang ada pada manusia mencerminkan esensi dari dalam diri.
"Doa ini adalah doa yang sangat luar biasa. Allah telah menciptakan sebagai manusia yang sempurna dan mengikuti Rasulullah dengan akhlak yang mulia," pungkasnya.
(Ahmad Muhajir)