SYEKH Hussein Jaber memaparkan beberapa keteladanan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang diamalkan Syekh Ali Jaber rahimahullah. Ya, sosok Syekh Ali Jaber yang wafat pada 14 Januari 2021 memang terus membekas di hati kaum Muslimin Tanah Air.
Syekh Ali Jaber rahimahullah yang merupakan seorang ulama, hafiz Quran, sekaligus pendakwah telah mewariskan segudang ilmu bermanfaat bagi banyak orang. Dengan cara berdakwah yang santun dan menyejukkan hati, beliau berhasil memenangkan hati kaum Muslimin.
Baca juga: Kisah Lucu Abu Nawas Menangkap Harimau Berjenggot Genit yang Menggoda IstrinyaÂ
Rupanya cara berdakwah tersebut adalah salah satu amalannya dari keteladanan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Syekh Ali Jaber yang wafat dalam usia 44 tahun paham betul dengan kebutuhan dan keadaan umat. Ketika hijrah ke Indonesia, Syekh Ali Jaber langsung membuat strategi berdakwah yang berbeda dengan gaya dakwahnya di tanah kelahirannya Arab Saudi.
"Masuk ke Indonesia, orangnya beda, bahasanya beda, pikirannya beda, keadaannya beda. Syekh Ali Jaber mulai dari nol lagi di Indonesia. Belajar dakwah lagi sesuai keadaan mereka di sini," ujar Syekh Hussein Jaber adik kandung Syekh Ali Jaber, dikutip dari kanal YouTube iNews Religi, Rabu (9/2/2022).
Cara Dakwah Mengikuti Rasulullah
Bukan tanpa alasan, ini sesuai hadis yang disampaikan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, "Bicaralah kepada orang lain sesuai dengan apa yang mereka pahami. Apakah engkau ingin Allah dan Rasul-Nya didustakan?" (HR Bukhari Nomor 127)
Oleh karena itu, Syekh Ali Jaber mengubah cara dakwahnya dengan menyesuaikan situasi di Indonesia. Beliau berdakwah secara pelan-pelan dan sedikit demi sedikit hingga akhirnya ilmu bisa bersarang di benak umat.
Selain itu saat memasuki kawasan pedalaman atau kampung pun cara berdakwah Syekh Ali Jaber turut berbeda, tidak seperti saat di kota. Beliau akan menggunakan bahasa-bahasa umum yang lebih mudah dipahami oleh orang-orang awam.
"Kalau di kampung bahas fikih atau perbedaan pendapat atau empat mazhab, mana mereka bisa paham," tutur Syekh Hussein Jaber.
Dikisahkan, suatu hari sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang datang dari meminta pelajaran dari Baginda Nabi, "Ya Rasulullah berikan aku pelajaran." Kemudian Rasulullah berkata, "Subhanallah walhamdulillah walailahaillah wallahuakbar."
Sahabat Rasulullah berkata, "Ya Rasulullah ini semua untuk Allah, untuk saya apa?" Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menjawab, "Kalau sudah baca subhanallah walhamdulillah walailahaillah wallahuakbar sebanyak-banyaknya, ucapkan allahumma firli warhamni wahdini warzuqni, ini untukmu."
Baca juga: Waspada! Percaya Ramalan dan Dukun, Sholat Tidak Diterima 40 HariÂ
Sebagaimana kisah Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang diceritakan Syekh Hussein Jaber tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa berdakwah ataupun memberi ilmu kepada seseorang harus disesuaikan dengan pemahaman, akal, serta kondisi orang itu. Hal terpenting, meskipun ilmu tersebut sangat sederhana, ternyata bisa benar-benar bermanfaat untuk mereka.
"Jadi di sini apa yang kita belajar? Orang jauh-jauh datang enggak boleh kita berikan ceramah satu jam, enggak masuk. Tapi yang sederhana dan bermakna bisa dengan amalan ini dia masuk surga Allah," ucap Syekh Hussein Jaber.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran