Berangkat dari perasaan itu, dirinya merasa harus menemukan agama yang sebenar-benarnya. Sebab, Andi tidak ingin salah pilih agama, karena takut berdampak pada kehidupan di akhirat selamanya.
Walaupun mulanya sempat menilai Islam adalah agama yang keras, lambat laun dia merasa harus mempelajari ajaran tersebut. Ia membuang sejenak segala doktrin agama lama agar bisa melihat sisi baik dan buruk antara agama lama dan juga Islam.
Sembari terus mendalami dua agama itu, Andi lantas berdoa pada Tuhan untuk dibukakan jalan terbaik. Perlahan, dirinya mulai melihat islam sebagai agama tanpa cela.
Baca juga: Cobaan Ibu dan Anak Jadi Mualaf, Diusir Keluarga Besar hingga Makan Sepiring Berempat
"Dari sisi Alquran, saya pelajari tidak ada yang salah dari Alquran. Kalau seandainya Alquran tidak salah, berarti saya tidak punya alasan untuk tidak masuk Islam," tuturnya.
Usaha Andi memahami ajaran agama Islam makin berkembang. Dirinya sampai menonton kajian-kajian dari berbagai pemuka agama di YouTube.
Lagi dan lagi, Andi bepikir Islam benar-benar tak memiliki celah kesalahan sama sekali. Hatinya makin mantap memeluk ajaran agama yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam ini.
Baca juga: 9 Fakta Bule Inggris Masuk Islam Usai Ikutan Puasa Ramadan, Ibunya yang Non-Muslim Mendukung!
Andi ditemani beberapa teman ke kawasan Sunda Kelapa. Di sana, bibirnya mengucap syahadat dan semu keraguan lenyap begitu saja.
Bagi Andi, perasaan lega luar biasa sangat ia rasakan kala itu. Sejak saat itu Andi resmi menjadi seorang Muslim. Kini sudah satu tahun Andi meyakini Islam dan masih tetap yakin bahwa Islam adalah agama yang benar.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)