KAPAN sholat hajat boleh dikerjakan? Hal ini ternyata ditanyakan banyak orang. Mereka ingin memastikannya terlebih dahulu agar tidak salah mengerjakan atau bahkan melanggar syariat Islam.
Sholat hajat sendiri adalah salah satu ibadah sunah yang memberikan banyak manfaat. Sangat baik dilakukan apabila seseorang sedang memiliki keinginan atau tengah berada dalam kesempitan.
فمن ضاق عليه الأمر ومسته حاجة في صلاح دينه ودنياه وتعسر عليه ذلك فليصل هذه الصلاة الآتية
"Orang sedang mengalami kesempitan, berhajat untuk membuat mashlahat agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan karenanya, hendaklah melakukan shalat sebagai berikut."
(Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103).
Lantas, kapan boleh dikerjakannya sholat hajat dan bagaimana tata caranya? Simak penjelasan berikut ini.
Waktu Sholat Hajat
Sholat hajat tidak memiliki waktu khusus untuk melaksanakannya. Sholat hajat tak seperti sholat dhuha yang harus dilaksanakan pada pagi menuju siang hari, atau sholat tahajud yang dilaksanakan pada sepertiga malam.
Namun ada waktu terlarangnya, yakni pada waktu setelah subuh hingga muncul matahari atau setelah waktu ashar.
Tata Cara Sholat Hajat
Sholat hajat bisa dikerjakan dengan 2 rakaat salam. Paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat, sebagaimana dikutip dari nu.or.id.
1. Mengungkapkan niat, cukup di dalam hati
2. Membaca Doa Iftitah dan Surat Al Fatihah
3. Membaca surat pendek, disunahkan untuk membaca Ayat Kursi dan Al Ikhlas
4. Rukuk dengan tuma’ninah
5. Iktidal dengan tuma’ninah
6. Sujud dengan membaca bacaan tuma’ninah
7. Duduk di antara dua sujud dengan bacaan tuma’ninah
8. Sujud kedua dengan bacaan tuma’ninah
9. Diulangi lagi untuk rakaat kedua
10. Salam
Doa Sholat Hajat
Berikut adalah doa setelah sholat hajat yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berdasarkan riwayat Imam At-Tirmidzi:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
"Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih."
(Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 104)
Demikian penjelasan mengenai sholat hajat. Semoga jelas dan memberikan manfaat. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)