Ulama Ahli Banyak Ilmu
Hasan Al Bashri memiliki kecerdasan dan daya ingat yang sangat kuat serta nalar yang luar biasa tajam. Abu Qatadah Al Adawi mengatakan, "Wajib bagi kalian belajar kepada syekh ini (Hasan Al Bashri). Demi Allah, aku melihat Hasan Al Bashri sangat mirip pendapatnya dengan Sayyidina Umar bin Khattab."
Sahabat Anas bin Malik berwasiat, "Wajib bagi kalian belajar kepada Maulana Hasan Al Bashri, maka bertanyalah kepadanya." Kemudian ada yang bertanya, "Wahai Abu Hamzah (julukan sahabat Anas bin Malik), mengapa engkau menganjurkan kami bertanya kepada Hasan Al Bashri?" Anas bin Malik menjawab, "Dia menimba ilmu kepada kami, akan tetapi sekarang kami telah banyak lupa sedangkan ia masih mengingat ilmu yang kami ajarkan." (Ibnu Abi Hatim, al-Jarh wa Ta’dil, [Beirut: Dar Fikr], 1999, volume III: 41)
Selain itu, Hasan Al Bashri juga seorang ahli fikih yang sangat hebat. Syekh Yunus bin Ubaid Al 'Abidi mengatakan, "Kami telah bertemu dengan banyak ulama, dan tidak ada yang lebih unggul dan sempurna ilmunya melebihi Hasan Al Bashri."
Pernah suatu ketika Imran Al Qashir menanyakan suatu permasalahan dalam ilmu fikih kepada Hasan Al Bashri. Maka, Hasan Al Bashri menjawab, "Sebagian ulama fikih menjawab seperti ini dan sebagian yang lain berpendapat seperti ini. Ketahuilah bahwa seorang ahli fikih sejati adalah seorang yang zuhud di dunia, yang waspada dalam menjaga agamanya, dan senantiasa beribadah kepada Allah." (Lihat kitab Hilyatul Auliya' karya Syekh Abu Nu'aim Al Ashbihani, halaman 137, volume 2, cetakan Maktabah At-Taufiqiyyah Kairo 2007)
Dalam ilmu hadis, Hasan Al Bashri dinilai perawi yang tsiqqah (terpercaya) khususnya dalam hadis yang ia riwayatkan dari Samurah bin Jundub. Akan tetapi, ada banyak hadis yang ia riwayatkan lemah karena cacat berupa tadlis (tidak menyebutkan beberapa perawi di atasnya) ataupun mursal (tidak menyebutkan perawi dari kalangan sahabat), khususnya yang ia riwayatkan dari Abu Hurairah. (Syekh Syamsuddin Adz-Dzahabi, Mizal Al 'Itidal fi Naqd Ar-Rijal, [Kairo: Muassasah ar-Risalah], 2017: 383)