Mendirikan Madrasah Modern Pertama
Sekolah yang dirintis dengan 8 siswa itu saat diresmikan memiliki 29 siswa dan enam bulan kemudian pada Juni 1912, para siswa bertambah menjadi 62 orang. KH Ahmad Dahlan juga mendirikan pesantren Qismul Arqa (cikal bakal Kweekschool Moehammadijah atau Mu’allimin) pada 1919.
Tujuan dari lembaga ini adalah untuk menyediakan tenaga pengajar di berbagai madrasah Muhammadiyah. Hingga tahun 1930, lembaga pendidikan ini bahkan menjadi satu-satunya lembaga pendidikan Islam modern pertama di Yogyakarta, demikian catatan Amir Hamzah Wirjosukarto dalam Pembaharuan Pendidikan dan Pengadjaran Islam yang Diselenggarakan oleh Pergerakan Muhammadijah dari Kota Jogjakarta (1962).
Strategi Baru Pendidikan Madrasah Selain berpikiran jauh dengan mencetuskan konsep Madrasah, KH Ahmad Dahlan juga merupakan sosok ideal sebagai seorang guru yang selalu memiliki berbagai variasi dalam mengajar.
Ketika sekolah madrasahnya diboikot oleh masyarakat karena dianggap tidak Islami sehingga siswa absen, KH Ahmad Dahlan tidak segan datang ke rumah siswa untuk langsung menjemput agar mau belajar.
Beliau juga sering mengajak siswa belajar di luar kelas dalam kegiatan tamasya, sebagaimana pernah dikabarkan oleh Surat Kabar Bromartani edisi 15 September 1915, KH Ahmad Dahlan mengalami musibah kecopetan saat mengajak para siswa wisata ke Taman Sriwedari di Solo.
Saat mengajar, KH Ahmad Dahlan suka dengan metode dialog. Beliau tidak segan menjawab semua pertanyaan murid-muridnya sampai tuntas. Abdul Munir Mulkhan dalam Jejak Pembaruan Sosial dan Kemanusiaan Kiai Ahmad Dahlan (2010) menjelaskan sifat ini sebagai prinsip keguruan dan basis etika guru Muhammadiyah.
Menurut Mulkhan, etika tersebut adalah etika umat Islam dalam memandang ilmu dengan memposisikan dirinya setiap saat sebagai sosok guru sekaligus murid. Sebagai seorang guru, seorang muslim wajib mengajarkan semua ilmu yang dimilikinya, sedangkan sebagai murid, seorang muslim dianjurkan untuk belajar kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, termasuk kepada para muridnya.