MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) menyatakan turut berbelasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang saat pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022.
"Tentu kita ikut berdukacita dan mendoakan korban yang meninggal. Semoga oleh Allah Subhanahu wa ta'ala diampuni dosanya dan diterima amal baiknya," ungkap Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Muhammad Cholil Nafis, Ahad 2 Oktober 2022.
BACA JUGA:Ikut Berduka, Ketua MUI Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan dari Makkah
"Tetapi saya sendiri merasa heran, yang seharusnya sepakbola itu menyenangkan kok bisa jadi menyedihkan," imbuhnya, dikutip dari mui.or.id.
Ia mendukung penuh adanya penghentian pertandingan Liga 1. Menurut KH Cholil Nafis, seluruh pihak harus melakukan evaluasi secara mendalam.
BACA JUGA:5 Dampak Mengalami Panic Crowds Saat Suasana Ricuh seperti Tragedi di Kanjuruhan
"Oleh karena itu, menjadi pelajaran bagi kita. Saya setuju pertandingan disetop dulu, untuk tidak diteruskan pertandingannya. Kemudian dilakukan evaluasi kepada penyelenggara, dan juga pengamanan yang kurang profesional dalam hal ini," ujarnya.
Selanjutnya, MUI berharap kejadian ini mampu menjadi pelajaran bagi seluruh perangkat pertandingan olahraga, baik di Indonesia maupun dunia. MUI juga meminta pertanggungjawaban dari seluruh pihak yang terlibat.
"Kita berharap menjadi pelajaran, karena nyawa sebanyak itu bukanlah hal yang ringan, bukanlah sesuatu yang tidak berharga yang hilang sia-sia itu. Oleh karena itu, menjadi perhatian kita semua. Untuk panitia pelaksana agar dilakukan evaluasi, bahkan pertanggungjawaban, begitu juga keamanan setempat," imbaunya.
BACA JUGA:Dokter Beberkan Kondisi Korban Tragedi Kericuhan Stadion Kanjuruhan
BACA JUGA: Para Supporter Gelar Malam 1.000 Lilin, Aksi Belasungkawa Tragedi Kanjuruhan
(Hantoro)