INILAH alasan kenapa maulid Nabi dirayakan di Indonesia, tapi dilarang di Arab Saudi? Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam lahir pada 12 Rabiul Awal. Di momen tersebut banyak masyarakat muslim di seluruh negara memperingati dengan penuh sukacita. Mereka menggelar beberapa kegiatan yang menarik.
Di Indonesia sendiri peringatan maulid Nabi digelar sangat meriah. Ada yang mengadakan kegiatan lomba, pawai, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Jadwal Sholat Akhir Pekan Ini Sabtu 29 Oktober 2022M/3 Rabiul Akhir 1444HÂ
Tapi peringatan hari ulang tahun Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam justru dilarang di Arab Saudi. Hal itu karena pihak Kerajaan Arab Saudi menganggap peringatan kelahiran Rasulullah termasuk praktik takhayul dan bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Dilansir YouTube Ali Mustofa, ia menjelaskan zaman dahulu perayaan maulid Nabi sangat meriah. Saat itu, Arab Saudi masih dikuasai oleh pemerintahan sebelum Raja Saud.
BACA JUGA:Viral Minimarket Bernama Alfatihah, Netizen: Auto Langsung Baca Suratnya, Jadi Berkah DidoainÂ
Setelah itu, Raja Saud bersama ulama Muhammad bin Abdul Wahab tidak boleh menyelenggarakannya karena tidak sesuai sunnah. Akhirnya ulama Sunni dan Sufi bergeser ke Maroko, Afrika, Yaman, Baghdad, India, Suriah, dan negara lainnya.
Menurut Ali Mustofa, tidak ada perayaan maulid yang salah. Sebab saat memperingati hari itu, acara yang diselenggarakan pun sangat positif. Seperti membaca surat Nabawi, menceritakan akhlak Nabi dan sahabatnya, menceritakan perjuangan Nabi, ada doa dan sedekah, membaca Alquran, dan lain sebagainya.Â
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News