CERITA mualaf kali ini datang dari pria ganteng bernama Yusuf. Ia memiliki perjalanan dan keresahan hati soal keyakinan cukup panjang.
Yusuf lahir dari keluarga yang sangat toleransi dan berbeda-beda agama. Almarhum ayahnya menganut agama Islam, sedangkan sang ibu non-Muslim.
BACA JUGA:Temukan Islam di Kitab Agamanya Dulu, Wanita Cantik Ini Mantap Jadi Mualaf
Kegundahan hati soal keyakinan itu telah dirasakan sejak Yusuf duduk di bangku sekolah dasar (SD). Kala itu dia mendengar obrolan teman-temannya yang mayoritas adalah Muslim.
"Teman-teman lagi pada ngumpul, terus mereka ngobrol saat ngaji kemarin umi (guru ngaji) bilang gini, 'Orang non-Muslim sebaik apa pun itu enggak akan pernah bisa masuk surga, tetap aja di neraka. Mereka harus masuk Islam dulu'," ujar Yusuf dalam kanal YouTube Rukun Indonesia.
Sejak saat itulah Yusuf yang awalnya mengganggap bahwa setiap agama memiliki surga masing-masing mulai tertarik dengan ajaran Islam.
Singkat cerita, setelah lulus SD di Bogor, Yusuf kembali ke kota kelahirannya di Bandung, Jawa Barat. Dari situlah ia yang sudah mencari lebih banyak soal Islam, namun masih dilema untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
BACA JUGA:Cerita Pemuka Agama Cantik Jadi Mualaf Usai Temukan Islam di Kitabnya Dulu
Sampai suatu hari Yusuf yang coba membaca tafsir Alquran itu merasa tersentuh dengan salah satu ayah di Surat Al Maidah. Hingga ia pun meyakini bahwa Tuhan itu hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Oke mulai sekarang aku enggak mau menyembah Isa sebagai Tuhanku, tapi Yusuf belum bisa nerima Nabi Muhammad sebagai sebagai nabi Yusuf. Jadi, Yusuf percaya Tuhan itu cuma Allah dan Nabi Isa itu cuma utusan Allah," jelasnya.
Kemudian Yusuf sempat kembali ke kepercayaannya yang awal dan disahkan saat sedang di Manado.
Keimanan Yusuf yang saat itu masih berusia 14 tahun tersebut kembali diuji saat harus pindah lagi ke Depok untuk sekolah SMK. Ia tinggal bersama pamannya (adik sang ibu) yang menganut Islam.
"SMK pindah ke Depok ke rumah paman yang Islam. Iseng ikutan puasa Daud. Dari situ ketagihan puasa karena enak. Akhirnya jalan beberapa bulan," terang Yusuf.
Akhirnya setelah melewati berbagai gejolak keresahan di hatinya, Yusuf memantapkan diri dan hatinya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa diketahui sang ibunda pada 27 Agustus 2017.
"Disuruh datang ke masjid bakda subuh. Syahadat di situ di bimbing oleh salah satu ustadz," kata Yusuf.
Diakui Yusuf banyak kenikmatan yang dirasakan saat menjadi Muslim. Namun siapa sangka ternyata saat awal-awal masuk Islam, Yusuf sempat merasa menyesal hingga terus-menerus mendapat bisikan-bisikan keraguan yang entah datang dari mana.
Hingga akhirnya Yusuf pun meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk meninggal saja daripada harus murtad.
"Sampai akhirnya Yusuf bilang, 'Ya Allah daripada murtad lagi, Yusuf mati sekarang aja deh.' Sampai satu malam Yusuf dikasih mimpi sakaratul maut dan itu berasa banget, enggak enak," kisahnya.
Setelah mendapat mimpi tersebut, Yusuf pun sadar belum siap jika harus meninggal dan merasakan sakaratul maut. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)