Sementara beberapa orang, terutama dari Eropa, mengkritik kaus Lionel Messi yang ditutupi jubah bisht ketika penyerahan trofi Piala Dunia 2022. Namun, momen tersebut disambut baik oleh pengguna media sosial Arab.
Salem dan orang Arab lainnya menjelaskan niatnya adalah untuk "menghormati" Messi, tapi hal itu ternyata disalahpahami.
"Ketika seorang syekh memakaikan seseorang dengan bisht, ini berarti menghormati dan menghargai orang tersebut," kata Salem.
Sementara Carole Gomez, profesor sosiologi olahraga di Universitas Lausanne Swiss, mengatakan itu adalah "momen yang sangat penting" bagi Qatar karena coba memperkenalkan diri melalui Piala Dunia.
"Foto-foto ini tersebar luas, dilestarikan dan diterbitkan kembali," pungkasnya.
(Hantoro)