Share

Kisah Hijrah Salman Al Farisi, Korbankan Semua Harta demi Raih Kebenaran dari Rasulullah

Hantoro, Jurnalis · Jum'at 23 Desember 2022 12:23 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 23 614 2732673 kisah-hijrah-salman-al-farisi-korbankan-semua-harta-demi-raih-kebenaran-dari-rasulullah-SHAjixTQpP.jpg Ilustrasi kisah hijrah sahabat Salman Al Farisi. (Foto: Unsplash)

SALMAN Af Farisi merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang cukup dikenal kaum Muslimin. Tapi ternyata ada kisah menarik di balik ia hijrah hingga akhirnya memeluk Islam.

Diketahui bahwa banyak sahabat luar biasa yang setia mendampingi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dalam mendakwahkan Islam. Kebanyakan mereka mengikuti Rasululullah karena kagum dengan akhlak serta budi pekertinya.

BACA JUGA:Kisah Sahabat Sekeluarga Dijamin Masuk Surga Setelah Menerima Dakwah Nabi 

Tapi ada pula orang-orang yang penasaran terhadap pandangannya tentang Islam sehingga mereka mencari kebenaran itu sendiri. Inilah yang dialami Salman Al Farisi.

Ia salah satu tokoh yang mencari kebenaran sendiri sampai akhirnya dipertemukan dengan sosok Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Salman Al Farisi juga yang kelak menjadi salah satu sahabat kebanggaan Rasulullah. 

Info grafis sunah-sunah di hari Jumat. (Foto: Okezone)

Kecerdasan Salman sendiri diakui sebagai sosok cendekiawan muda dan ternyata dialah tokoh yang mengusulkan menggali parit pada saat Perang Khandaq.

Dikutip dari buku "Karakteristik Perihidup Enam Puluh Shahabat Rasulullah" karya Khalid Muhammad Khalid, disebutkan bahwa Salman Al Farisi berasal dari wilayah Isfahan. Dahulu ia menganut agama yang diyakini bersama nenek moyang dan keluarganya secara turun temurun yaitu Majusi.

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Selamat dari Racun Wanita Musyrik Berkat Bacaan Alquran 

Berkat fitrahnya yang ingin mencari sebuah kebenaran atas apa yang tidak diyakini, Salman pun mulai beranjak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dari sinilah perjuangan Salman dalam keyakinannya untuk mencari sebuah agama yang murni dan benar dimulai.

Perjalanan tersebut tidaklah mudah. Bahkan dalam perjalanannya, ketika sedang berdebat sengit bersama ayahnya karena telah memuji kepercayaan yang lain, dirinya menerima hukuman berupa dirantai kakinya dan dipenjarakan oleh ayahnya sendiri. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Seolah hal itu tidak memengaruhi tekadnya mencari kebenaran, akhirnya ia melarikan diri dari lingkungan keluarganya pergi menuju rombongan yang lain. Salman Al Farisi pernah menganut agama Nasrani, namun merasa ada yang janggal, dia akhirnya berpindah.

Ketika bertemu seseorang, Salman pula bertanya kepadanya, ke manakah selanjutnya petunjuk yang harus dilalui. Ketika pencarian yang sekian kalinya, seseorang yang shalih yang tinggal di Nasihin tersebut berkata: 

 

"Anakku, tidak seorang pun yang kukenal serupa dengan kita keadaannya dan dapat kupercayakan engkau kepadanya. Tetapi sekarang telah dekat datangnya masa kebangkitan seorang Nabi yang mengikuti agama Ibrahim secara murni."

"Ia nanti akan hijrah ke suatu tempat yang ditumbuhi kurma dan terletak di antara dua bidang tanah berbatu-batu hitam. Seandainya kau dapat pergi ke sana,temuilah dia."

"Ia mempunyai tanda-tanda yang jelas dan gambling. Ia tidak mau makan sedekah, sebaliknya bersedia menerima hadiah, dan di pundaknya ada cap kenabian yang bila kau melihatnya, segeralah kau mengenalinya." 

Meski ketika berhijrah menjadi budak, Salman tidak merasa putus asa dan tergoyahkan untuk mencari sesosok Nabi tersebut. Hampir seluruh kekayaan dan hartanya diserahkan kepada setiap orang yang mau memberikannya arah. Biarpun fakir, keimanannya yang kuat menjadi nilai yang sangat utama di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kemudian diceritakan ketika dirinya menyaksikan seluruh tanda tersebut pada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, lantas tenanglah jiwanya. Lalu Salman berserah diri memeluk agama Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Sosok yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta'ala bukanlah berasal dari orang yang memiliki harta banyak, melainkan bisa saja mereka yang dalam kondisi fakir.

Namun dalam dirinya memiliki ketaatan dalam kesabaran dan kesempitan sebagaimana sosok Salman Al Farisi yang menemukan kebenaran Tuhan di tangan sang pembawa risalah, yakni baginda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Wallahu a'lam bisshawab. 

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini