Dalam perjalanan pulang, si anak meminta penjelasan kepada ayahnya.
"Wahai ,ayah kenapa ayah mengatakan kalau aku yang kalah? Jelas-jelas Tuan Abu Nawas yang salah menebaknya, jadi bukankah dia yang kalah?" tanya si anak merasa heran.
Sang ayah menarik napas panjang dan mulai menjelaskan, "Tuan Abu Nawas sengaja menjawab burungnya mati, sebab dengan begitu kamu akan melepaskan dan membiarkan burung itu terbang bebas."
"Kalau Tuan Abu Nawas menjawab masih hidup, kamu pasti akan meremas hewan lemah itu sampai mati. Pada akhirnya kamu juga yang menang taruhan."
"Kamu pikir Tuan Abu Nawas tidak tahu kelicikanmu? Dia rela memberikan buah labu dan dianggap kalah, tapi sejatinya Tuan Abu Nawas-lah pemenangnya. Dia memenangkan cinta kasih yang murni yang memikirkan kebahagiaan semua makhluk tanpa pamrih, sedangkan bagi yang egois hanya memikirkan apa yang akan didapatkan."
Setelah mendengar penjelasan sang ayah, si anak pun menyadari akan kekeliruannya. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)