Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Salah Satunya Membaca Doa Berikut Ini

Hantoro , Jurnalis-Selasa, 14 Maret 2023 |16:14 WIB
7 Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Salah Satunya Membaca Doa Berikut Ini
Ilustrasi cara mendapatkan malam lailatul qadar. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

BERIKUT 7 cara mendapatkan malam lailatul qadar. Adapun lailatul qadar adalah malam penuh kemuliaan. Maka itu, hendaknya diisi dengan berbagai amalan salih guna meraih sebanyak-banyaknya keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dilansir Rumaysho.com, dai muda asal Yogyakarta Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menerangkan bahwa keutamaan malam lailatul qadar disebutkan dalam ayat suci Alquran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS Al Qadr: 3–5)

Info grafis malam lailatul qadar. (Foto: Okezone)

An-Nakha'i mengatakan, "Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di seribu bulan." (Lihat Latha-if Al-Ma’arif, halaman 341)

Imam Mujahid, Qatadah, dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah sholat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari sholat dan puasa pada seribu bulan yang tidak terdapat lailatul qadar (Zaad Al-Masiir, 9:191). 

Berikut cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan malam lailatul qadar di bulan Ramadhan 2023:

1. Membaca Alquran dan dzikir 

Semangat ibadah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan menghidupkan malam-malam yang ada dan membangunkan keluarga. Amalan yang diisi adalah memperbanyak membaca Alquran dan dzikir.

Dalam riwayat dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ –

Artinya: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah." (HR Bukhari nomor 2024 dan Muslim: 1174) 

2. Menghadiri Sholat Subuh dan Isya berjamaah

Sebagaimana dinukil oleh Imam Asy-Syafi’i dalam kitab Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan:

أَنَّ إِحْيَاءَهَا يَحْصُلُ بِأَنْ يُصَلِّيَ العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ وَ يَعْزِمُ عَلَى أَنْ يُصَلِّيَ الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ

Artinya: "Menghidupkan malam lailatul qadar itu bisa dengan melaksanakan Sholat Isya berjamaah dan bertekad melaksanakan Sholat Subuh secara berjamaah."

Dikatakan oleh Imam Malik dalam Al-Muwatha’, Ibnul Musayyib menyatakan:

مَنْ شَهِدَ لَيْلَةَ القَدْرِ ـ يَعْنِي فِي جَمَاعَةٍ ـ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا

Artinya: "Siapa yang menghadiri sholat berjamaah pada malam lailatul qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam lailatul qadar tersebut."

3. Melakukan sholat malam 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barang siapa melaksanakan sholat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari nomor 1901)

Ibnu Hajar Al ‘Asqalani rahimahullah mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Lihat Fath Al-Baari, 4:251) 

4. Mengamalkan doa malam lailatul qadar 

Dalam riwayat dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

'Jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?' Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Berdoalah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU’ANNI (Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf —menghapus kesalahan, karenanya maafkanlah aku —hapuslah dosa-dosaku)'."

(HR Tirmidzi nomor 3513 dan Ibnu Majah: 3850. Abu ‘Isa At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan sahih. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan hadis ini sahih

5. Sedekah

Sedekah kepada siapa saja setiap hari minimal 1 real atau kalau di Indonesia Rp1.000 pada 10 malam terakhir, sehingga apabila lailatul qadar jatuh pada 10 malam terakhir maka sama dengan menyedekahkan sebanyak Rp1.000 selama 84 tahun atau Rp1.000 x 365 hari x 84 tahun. 

6. Baca tafsir Surat Al Qadar

Bacalah tafsir Surat Al Qadar dan pahami apa yang sesungguhnya terjadi pada malam lailatul qadar, akan kita rasakan keagungan dan kekuatannya, insya Allah.

7. Beramal salih dan ibadah semaksimal mungkin 

Jangan menunggu hingga malam ke-27 untuk memperbanyak amal salih dan beribadah semaksimal mungkin. Sebab, seluruh malam dari sepuluh malam terakhir seharusnya jadi target kaum Muslimin. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai kesempatan meraih lailatul qadar terlewati begitu saja.

Demikian penjelasan mengenai 7 cara mendapatkan malam lailatul qadar yang bisa dilakukan kaum Muslimin. Allahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement