Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat untuk Menentukan Awal Ramadhan

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 17 Maret 2023 |13:17 WIB
Ini Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat untuk Menentukan Awal Ramadhan
Ilustrasi perbedaan metode hisab dan rukyat untuk menentukan awal bulan Ramadhan. (Foto: Kemenag)
A
A
A

Sedangkan sebagian ulama lain yang berpatokan pada metode hisab memandang bahwa justru karena hilal tidak terlihat oleh mata karena mendung, dan karena berkembangnya ilmu matematika dan astronomi yang menyoal peredaran benda angkasa, kenapa tidak kita hitung saja kapan hilal muncul, jadi tidak perlu repot-repot lagi melihat hilal secara langsung. (Ibn Rusyd, Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid, juz 2, halaman 46)

Kedua metode ini sama-sama berasal dari ijtihad ulama. Tidak ada yang salah dari keduanya sebagai bagian dari ijtihad. Sesuai sabda Nabi Shallallahu alaihi wassallam bahwa ketika seorang mujtahid benar, maka dia mendapat dua pahala, akan tetapi jika keliru, dia tetap mendapatkan satu pahala.

Sementara itu, menyikapi perbedaan terkait munculnya perbedaan hasil penentuan awal hilal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Fatwa Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah mewajibkan warga negara Indonesia menaati ketetapan Pemerintah Republik Indonesia ketika terjadi perbedaan pendapat soal awal Ramadhan.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement