Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat untuk Menentukan Awal Ramadhan

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 17 Maret 2023 |13:17 WIB
Ini Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat untuk Menentukan Awal Ramadhan
Ilustrasi perbedaan metode hisab dan rukyat untuk menentukan awal bulan Ramadhan. (Foto: Kemenag)
A
A
A

MARI mengetahui perbedaan metode hisab dan rukyat yang digunakan untuk menentukan awal bulan Ramadhan. Metode ini digunakan oleh sejumlah ormas Islam hingga pemerintah.

Dilansir mui.or.id, dijelaskan bahwa secara bahasa, rukyat memiliki arti Melihat, sedangkan dalam konteks penentuan awal bulan, rukyat berarti melihat hilal atau bulan baru di ufuk menggunakan mata kepala secara langsung atau alat bantu seperti teropong.

Info grafis hari-hari besar Islam 2023. (Foto: Okezone)

Jadi dalam metode rukyat, hilal atau bulan baru harus benar-benar terlihat secara pasti untuk menentukan apakah sudah memasuki awal bulan Ramadhan atau belum.

Sementara hisab secara bahasa berarti Menghitung karena dalam metode hisab, penentuan awal bulan mengandalkan hitungan ilmu falak atau ilmu astronomi guna memastikan apakah hilal sudah wujud atau belum.

Jadi dalam metode hisab tidak perlu benar-benar melihat hilal dengan mata kepala secara langsung, cukup dihitung dengan perhitungan matematis, astronomis. Bahkan dengan metode hisab ini, penentuan awal bulan pada tahun-tahun berikutnya sudah dapat ditentukan sejak sekarang.

Dalam catatan Ibnu Rusyd (wafat 595 Hijriah) pada karyanya Bidayat al Mujtahid wa Nihayat al Muqtashid, perbedaan ulama dalam memilih metode rukyat atau hisab telah terjadi sejak era sahabat Nabi dan tabiin. 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement