Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cara Memilih Jodoh Menurut Anjuran Agama Islam

Novie Fauziah , Jurnalis-Rabu, 12 April 2023 |14:40 WIB
Cara Memilih Jodoh Menurut Anjuran Agama Islam
Cara memilih jodoh menurut anjuran islam. (foto: Unsplash)
A
A
A

MEMILIKI pasangan yang baik dan berjodoh dunia akhirat adalah impian setiap umat Islam. Istilah pentingnya memilih calon pendamping hidup dilihat dari bibit, bebet dan bobotnya itu ternyata sangat dianjurkan di dalam agama. Bahkan Rasulullah SAW pun meminta agar melihat asal usul seseorang sebelum mereka menikah.

Dikutip dari buku Fiqih Cinta karya Abdul Aziz Ahmad halaman 223, dijelaskan: jika sepasang kekasih memiliki derajat yang sama, maka akan menjadi keseimbangan dan keselarasan di rumah tangga. Sebaliknya, perbedaan derajat akan menimbulkan ketimpangan dan kesenjangan, seperti yang terjadi antara Zaid dan Zainab.

Derajat yang dimaksud adalah; Pemahaman agama dan ketakwaan, tingkat intelektual, derajat kemuliaan keluarga atau kebangsawanan, harta, pasangan sifat; yaitu sifat saling mengisi dan menyeimbangkan, seperti yang telah dibahas pada bab satu.

cara memilih jodoh menurut anjuran islam

Masih ada beberapa hal lain, tapi jarang menimbulkan masalah, seperti: usia yang terpaut terlalu jauh juga kecantikan wajah, kepada seorang suami tampan yang mendapatkan istri yang buruk rupa. Tapi tidak sebaliknya.

Jika derajat pria lebih tinggi, biasanya tidak terlalu menimbulkan masalah. Apalagi jika wanitanya memiliki sifat penurut dan patuh. Sedangkan suaminya bersifat penyantun dan selalu membimbing.

Tapi jika sang istri bersifat emosional dan pembangkang, sedangkan suami bersifat egois dan sombong, niscaya sayap-sayap rumah tangga akan segera patah, dan pernikahan akan segera menemui kehancurannya.

Sebaliknya, jika derajat wanita yang lebih tinggi, kebanyakan tidak dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan karena umumnya pria bersifat memimpin dan mendominasi. Sedangkan perbedaan derajat membuatnya tidak mampu menjalankannya. Akibatnya, terjadi pertarungan batin serius kepada dirinya.

Jarang ada pria yang mampu bertahan dalam kondisi ini. Apalagi, biasanya wanita yang lebih tinggi derajatnya akan memiliki sifat arogan dan mendominasi. Dia tidak akan ridha dipimpin oleh suami yang lebih rendah derajatnya. Inilah penyebab utama kehancuran rumah tangga.

Rasulullah SAW telah mewanti-wanti pasangan suami istri untuk memperhatikan kesetaraan derajat, di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Daruquthni, dan Hakim dari Aisyah RA. secara marfu’:

“Pilihlah tempat air mani kalian, dan nikahilah wanita yang sederajat.”

Dalam riwayat lain disebutkan:

“Kejarlah yang sederajat untuk tempat air mani kalian, karena seorang pria biasanya serupa dengan pamannya."

Telah disebutkan pada bab satu: tentang cinta, mengenai jodoh, bahwa Allah SWT menjamin bahwa pria baik-baik cenderung akan berjodoh dengan wanita baik-baik, demikian juga sebaliknya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:


"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik: adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula),..." (QS an Nur:26).

Inilah jaminan Allah SWT untuk kesetaraan imam dan akhlak. Meski demikian, terkadang ada juga wanita baik-baik yang menikah dengan pria durjana. Sebaliknya, ada juga pria baik-baik yang menikahi wanita durjana. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya:

1. Pria atau wanita baik-baik tergila-gila oleh kelebihan yang dimiliki oleh pria atau wanita durjana. 

2. Pria atau wanita baik-baik tertipu oleh penampilan dan tutur kata pria atau wanita durjana. Sehingga mereka menganggap mereka adalah orang baik-baik.

3. Pria atau wanita durjana menggunakan cara-cara sedemikian rupa, sehingga mampu memiliki pria atau wanita baik-baik, misalnya; dengan jeratan hutang pada orang tuanya, menggunakan sihir, merayu dengan daya tarik seks yang terlalu kuat, dan sebagainya.

4. Ketika menikah, kondisi iman pria atau wanita baik-baik sedang menurun, sehingga agak mendekati derajat pria atau wanita durjana.

Jika terjadi kondisi seperti itu, berarti Allah SWT sedang menguji wanita atau pria baik-baik, dengan bencana memiliki pasangan yang durjana. Mungkin ada kebaikan yang akan diberikan oleh Allah SWT kepadanya karena kesabarannya. Atau boleh jadi keadaan itu merupakan jalan yang diberikan oleh Allah SWT untuk mengubah keadaan pasangannya yang durjana.

Meskipun sangat jarang terjadi; suami mengubah istri atau istri mengubah suami. Karena keduanya telah bersama mereguk kenikmatan seks, dan satu pihak telah menerima kebaikan dari pihak lain. Inilah yang membuat seseorang sulit mengubah perangai pasangannya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadist Indonesia, Ustadz Fauzan Amin mengatakan, memilih kriteria hingga ciri-ciri jodoh juga tertulis di dalam Alquran, antara lain: Sifat yang sama (An-Nur:28), Merasa tentram (Ar-Rum:21), Diterima keluarga (Asy-Syura:11), Memahami kitab (Al-Furqan:74).

"Ayat ini berkaitan dengan cara hidup sakinah mawaddah warahmah," ujarnya saat dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.

Selain itu, ada doa khusus agar diberikan jodoh yang pantas dan sesuai dengan derajat atau kondisi masing-masing pasangan, yaitu:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Artinya: "Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74).

(Vivin Lizetha)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement