Unik! Sebuah Kampung di Papua Wajibkan Perempuan Pakai Hijab
MENUTUP aurat menjadi kewajiban bagi seorang muslim. Tak hanya perempuan, laki-laki pun juga memiliki aurat yang harus dijaga. Meski begitu, aurat pada wanita cukup luas dan menjadi consern dalam agama Islam.
Terlihat dari adanya firman Allah SWT yang secara khusus mengharuskan wanita untuk menutup aurat. Tak hanya satu ayam ada sekitar 3 ayat. Salah satunya Surat Al Ahzab Ayat 59. Berikut firman-Nya.
يٰۤـاَيُّهَا النَّبِىُّ قُلْ لِّاَزۡوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَآءِ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ يُدۡنِيۡنَ عَلَيۡهِنَّ مِنۡ جَلَابِيۡبِهِنَّ ؕ ذٰ لِكَ اَدۡنٰٓى اَنۡ يُّعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَ ؕ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوۡرًا رَّحِيۡمًا
Yā ayyuhan-nabiyyu qul li`azwājika wa banātika wa nisā`il-mu`minīna yudnīna 'alaihinna min jalābībihinn, żālika adnā ay yu'rafna fa lā yu`żaīn, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā.
Artinya: "Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan, dan istri-istri orang Mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al Ahzab: 59)
Ayat ini menjelaskan wanita harus mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh. Artinya adalah sebuah kewajiban untuk menggunakan kain yang menutupi tubuh dan auratnya sehingga tidak terlihat. Oleh karenanya, seorang perempuan yang sudah baligh harus menutupi auratnya dan tubuhnya.
Di kota ataupun daerah yang mayoritas masyarakatnya Islam, melihat wanita muslim menutup aurat mungkin sudah sangat biasanya. Namun melihat sebuah kampung di Papua yang mewajibkan wanita menutup aurat, tentu menjadi hal yang menarik. Hal ini mengingat provinsi tersebut mayoritas masyarakatnya sendiri beragama Kristen.
Terdapat sebanyak 69,56 persen masyarakat beragama Kristen, sedangkan untuk umat muslim sendiri berada di posisi ketiga dengan persentasi sebesar 14,58 persen. Meskipun demikian, ada satu kampung unik di Papua dimana, seluruh perempuan wajib memakai hijab.
Kampung ini berada di Kampung Kenara, Distrik Kamundan, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Menurut keterangan Wardi Nabi, lima kampung yang ada di distrik ini mayoritas masyarakatnya adalah muslim. Dimana hal ini telah terjadi sejak masa Kesultanan Tidore.
"Ada seorang Dai dari kesultanan Tidore, artinya sudah dari keturunan berapa kalinya kuta sudah muslim" ujar Wardi Nabi, seperti yang diikutip dari akun YouTube Hidayatullah PB.
Warga masyarakat muslim di beberapa desa ini diwajibkan, untuk mengenakan hijab.
Menurut Wardi, pada zaman dahulu ada seorang dai yang datang bertahun-tahun di sini. Bahkan sang dai tak pernah meminta para muslimah untuk mengenakan hijab, dengan keinginan masyarakat sendiri para muslimah melakukan hal itu sendiri.
Melihat semakin bertambahnya penganut agama Islam di distrik ini, maka dibangunlah musholla pertams yang ada di Kampung kenara, karena letak masjid yang jauh.
Walik Nabi, juga berharap agar akan ada dai-dai yang datang di distrik ini, untuk membantu mengajarkan masyarakat, terutama anak-anak untuk belajar dan mengenal Islam lebih dalam lagi.
"Kami di sini khususnya masyarakat Kumundan, inginnya ada dai muda yang siap berdakwah di kampung ini. Inshallah, di kampung ini siap menerima dai," ujar Walik.
(Vivin Lizetha)
