TATA cara ruqyah mandiri sesuai ajaran Islam. Ruqyah termasuk bagian dari doa. Namun, umumnya dalam bentuk memohon perlindungan dari gangguan sesuatu yang tidak diinginkan, baik penyakit batin maupun fisik.
Dilansir Konsultasisyariah.com, dai muda Ustadz Ammi Nur Baits ST BA menjelaskan dalil mengenai ruqyah. Ibnul Atsir mengatakan:
والرقية : العوذة التي يرقى بها صاحب الآفة كالحمى والصرع وغير ذلك من الآفات
"Ruqyah adalah doa memohon perlindungan, yang dibacakan untuk orang yang sedang sakit, seperti demam, kerasukan, atau penyakit lainnya." (An-Nihayah fi Gharib al-Atsar, 2/254)
Maka itu, kalimat yang dibaca dalam ruqyah sifatnya khusus. Sementara doa lebih umum, mencakup semua bentuk permohonan.
Al-Qarrafi menerangkan:
والرقى ألفاظ خاصة يحدث عندها الشفاء من الأسقام و الأدواء والأسباب المهلكة
"Ruqyah adalah lafadz khusus yang diucapkan dengan niat mengucapkannya untuk kesembuhan dari penyakit, dan segala sebab yang merusak." (Aunul Ma’bud, 10/264)
Oleh karena itu, prinsip ruqyah adalah membaca ayat-ayat suci Alquran atau doa-doa dari hadits. Niatnya untuk melindungi diri dari penyakit dalam diri, baik fisik maupun non -fisik.
Di sinilah bisa dibedakan antara ruqyah dengan membaca Alquran biasa. Bacaan Alquran bisa menjadi ruqyah, jika diniatkan untuk ruqyah.
Kondisi hati sangat menentukan kekuatan ruqyah. Makin tinggi tawakal seseorang ketika meruqyah, makin besar peluang untuk dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jadi sebelum melakukan ruqyah, perlu menyiapkan suasana hati yang baik. Tanamkan tawakal kepada Allah Azza wa Jalla, dan perbesar husnuzan (berbaik sangka) bahwa Allah Ta'ala akan menyembuhkan.