SEORANG pemuda bernama Tomy menceritakan perjalanan spiritualnya hingga akhirnya memilih Islam sebagai agamanya. Dirinya merasa kagum dan memutuskan menjadi mualaf pada 2022, tepatnya sebelum bulan Ramadhan.
Tomy mengatakan, sebelum mantap menjadi mualaf, cukup banyak hal yang terjadi terhadap dirinya. Salah satunya muncul konflik di dalam keluarganya.
Ia mengaku sebelumnya menganut tiga kepercayaan. Hingga konflik keluarga yang dihadapinya mengantarkan Tomy untuk ikut dengan ibunya menjadi seorang Muslim.
"Saya melihat ibu saya soal agama membebaskan kepada anak-anak. Ibu saya tidak pernah memaksakan harus ikut agama siapa," kata Tomy seperti dikutip dari kanal YouTube Ngaji Cerdas.
"Suatu ketika karena masalah ini, ibu saya kembali ke Muslim. Lalu saya melihat karena kejadian ini, saya merasa perlu membalas budi ke ibu saya," tambahnya.
Namun di sisi lain, kata Tomy, apabila dirinya masuk Islam karena orang lain, sekalipun ibunya sendiri, dirasa tidak adil. Ia takut jika suatu saat ibunya sudah tiada, apakah masih tetap istikamah menjadi Muslim.
Sampai akhirnya setelah masa pencarian, Tomy meyakinkan diri untuk menjadi mualaf. Bukan karena orang lain, tapi kesadaran diri sendiri.
"Saya berdoa dan meminta petunjuk agar yang saya cari ini bisa menemukan petunjuk," ujarnya.
Tomy bersyahadat pada Maret 2022, satu minggu sebelum Ramadhan. Menariknya pada 2021, ia sudah belajar puasa selama 10 hari, karena keinginan masuk Islam sudah mulai muncul.
Tomy juga merasa kagum terhadap Islam karena diberi waktu istimewa selama satu bulan penuh, yaitu bulan Ramadhan, untuk meningkatkan kualitas keimanan serta ibadah.
"Sebelum mualaf di tahun-tahun sebelumnya mencoba belajar puasa, karena masih tahap mencari," pungkasnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)