Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cegah Jemaah Haji Tersasar, PKP3JH Kerahkan Petugas Mobile di Madinah dan Mekkah

Sucipto , Jurnalis-Selasa, 30 Mei 2023 |23:37 WIB
 Cegah Jemaah Haji Tersasar, PKP3JH Kerahkan Petugas Mobile di Madinah dan Mekkah
foto: MCH
A
A
A

MADINAH - Operasional ibadah haji sudah berlangsung satu pekan. Saat ini lebih dari 36.000 jemaah haji Indonesia sudah berada di Kota Madinah sejak 24 Mei 2023.

Mulai Kamis, 1 Juni 2023, jemaah haji akan diberangkatkan secara bertahap menuju Mekkah Al-Mukarramah untuk melaksanakan umrah wajib.

Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengatakan, hampir seluruh petugas haji sudah berada di Madinah dan Mekkah. Mereka siap siaga melakukan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia, sesuai dengan bidang dan tugasnya.

Di antara mereka, ada sejumlah petugas yang tergabung dalam tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH). “Tahun ini kita kembali optimalkan Tim PKP3JH. Mereka akan bersinergi dengan para petugas haji untuk memberikan layanan dan membantu para jemaah,” jelas Arsad, Selasa (30/5/2023).

Menurut Arsad, tim PKP3JH beranggotakan 36 orang, terdiri atas komponen kesehatan dan perlindungan jemaah. Sebanyak 12 orang ditempatkan di Madinah sedang 23 petugas di Mekkah. Ada satu orang berperan sebagai koordinator. "Mereka bertugas secara mobile di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, dan juga berkeliling ke sektor hotel jemaah," sebut Arsad.

Menurut Arsad, Tim PKP3JH mengemban lima tugas, yaitu pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, dan rehabilitasi. Pencegahan merupakan intervensi pada suatu peristiwa yang belum pasti terjadi. Misalnya, menyiapkan sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan jemaah haji, seperti kursi roda dan lainnya.

Mitigasi dilakukan dengan memetakan dan menyiapkan perangkat lunak, serta program penanggulangan insiden yang mungkin terjadi. Kesiapsiagaan pada insiden diatasi dengan pelatihan gabungan setiap unsur petugas haji.

“Ini sudah kita lakukan saat pelatihan di asrama haji. Untuk tanggap darurat, itu merupakan upaya penanggulangan insiden dengan melakukan intervensi pada jemaah yang memiliki masalah, mulai ringan, sedang, hingga berat,” jelas Arsad.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement