Awalnya Evi mengabaikan mimpi tersebut dan memilih memperdalam kepercayaannya dulu. Namun ternyata hatinya malah berbalik dan tertuntun masuk Islam karena banyak kegalauan dirasakan.
"Di situ bikin dilema, galau. Waktu itu berdoa, 'Tuhan jalan mana yang aku pilih'," katanya.
"Ya Allah kalau aku diizinkan menjadi seorang Muslim, tolong dipermudah, karena aku enggak tahu harus memulai dari mana," ujarnya.
Setelah melalui berbagai rangkaian peristiwa, akhirnya Evi memutuskan membaca dua kalimat syahadat dan resmi masuk Islam.
Tidak hanya itu, satu persatu keluarga besarnya mulai dari ayah, ibu, adik-adik, hingga suaminya yang agnostik juga terketuk pintu hatinya. Kini satu keluarga sudah resmi menjadi mualaf.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)