Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lebih dari 100 Ribu Jamaah Haji Akan Tiba di Madinah, Dirjen PHU Tak Ingin Ada yang Hilang Lagi

Maruf El Rumi , Jurnalis-Rabu, 12 Juli 2023 |14:11 WIB
Lebih dari 100 Ribu Jamaah Haji Akan Tiba di Madinah, Dirjen PHU Tak Ingin Ada yang Hilang Lagi
Dirjen Haji soal Antisipasi Pelayanan Jamaah Haji di Madinah (Foto: MCH 2023)
A
A
A

MADINAH - Rencananya lebih dari 100 ribu jamaah haji akan datang secara bergelombang dari Makkah menuju Madinah.

Mereka merupakan jamaah haji gelombang kedua dan tambahan yang saat kedatangan mendarat di Jeddah dan langsung tinggal di Makkah. Kehadiran ratusan ribu jamaah tersebut dikhawatirkan membuat peristiwa jamaah haji tersesat atau hilang kembali terjadi. Antisipasi dini dilakukan agar kejadian tersebut tidak terulang.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief menggelar rapat koordinasi di Daker Madinah bersama para kasektor, para kasi khusus membahas persiapan menghadapi puncak gelombang dua, termasuk kepulangan jamaah dari Madinah ke Indonesia.

"Jadi kita mengkoordinasikan kesiapan tim, masalah hotel di sini, transportasinya, antisipasi ada keterlambatan, perubahan jadwal pesawat, dan lain sebagainya. Kami ingin menjaga betul, meminimalisir perubahan-perubahan yang ada sehingga jamaah tetap bisa smooth datangnya (ke Madinah), tinggalnya, pulangnya sampai ke Tanah Air. Itu yang kita sampaikan dan kita bahas bersama," kata Hilman dalam keterangannya kepada Media Center Haji (MCH) 2023 di Madinah, Selasa (11/7/2023) malam.

Hilman menjelaskan, antisipasi kedatangan jamaah di Madinah juga diperhatikan karena akan memunculkan kepadatan di Kota Nabi Muhammad SAW itu. Dia meminta meminta para petugas mawas diri, jaga-jaga dan mempersiapkan skema agar fenomena tersesat, hilang di jalan bisa diminimalisir. Jangan sampai, jamaah yang pernah tersesat atau hilang di Makkah dan sudah bersama kelompoknya lagi justru hilang lagi di Madinah.

Kemungkinan jamaah haji tersesat terbuka karena di Madinah sama-sama padat seperti Makkah. Menurut Hilman, di Madinah itu bagi orang yang tidak familiar dengan gerbang dianggap sama semua. Tapi, begitu keluar kok lain, posisi gedungnya, belokannya, sehingga potensi jamaah tersesat menjadi tinggi.

"Dalam rapat tadi kami minta petugas besiap dan berjaga. Ketua kloter harus sigap mengkomunikasikan situasi-situasi seperti ini kepada jamaah. Petugas juga sama, di tempat tempat tertentu berjaga. Perhatian harus diberikan kepada jamaah yang punya pengalaman tersesat atau hilang kemudian ditemukan, termasuk yang ditanazulkan, tapi masih harus ke Madinah. Kami harapkan mereka bisa menikmati suasananya tapi jangan sampai hilang lagi," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement