PUASA Tasua dan Asyura digabung dengan puasa Senin atau Kamis, bagaimana hukumnya? Berikut ini pembahasannya secara lengkap, sangat penting diketahui setiap Muslim.
Dilansir Rumaysho.com, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menerangkan bahwa puasa Tasua dikerjakan pada 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura tanggal 10 Muharram.
Puasa Tasua
Dalam rangka menyelisihi Yahudi, umat Islam diperintahkan berpuasa pada hari sebelumnya, yaitu berpuasa pada hari kesembilan (Tasua).
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan puasa hari Asyura dan memerintahkan kaum Muslimin melakukannya, saat itu ada yang berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.
"Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani."
Lantas beliau mengatakan:
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
"Apabila tiba tahun depan insya Allah (jika Allah menghendaki) kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan."
Ibnu Abbas mengatakan:
فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
"Belum sampai tahun depan, Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia." (HR Muslim nomor 1134)