Dengan cekatan Abu Nawas segera mengambil sebatang kayu besar yang ada di dapur rumahnya. Ia kemudian berlari kembali ke kamarnya dengan membawa pentungan kayu besar itu.
"Hai, apa maksudmu tadi Abu Nawas?" tanya salah satu utusan Raja.
"Ingat, perintah Raja hanya buang air besar dan tidak boleh lebih dari itu," jawab Abu Nawas.
"Iya, benar," jawab utusan Raja.
"Aku ulangi lagi, hanya buang air besar. Tidak boleh lebih. Ingat, tidak boleh kencing, tidak boleh buka celana, tidak boleh cebok. Buang air besar saja!" tegas Abu Nawas.
"Mana mungkin? Itu tidak mungkin, kami juga harus bukan celana dan kencing," protes salah seorang utusan.
"Aku akan pukul kalian sekeras-kerasnya jika kalian melanggar perintah Raja," sahut Abu Nawas kembali mengancam.