INILAH kisah mualaf pemuda ganteng bernama Ozan. Ia mendapat hidayah Islam setelah mendengar sholawat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Ozan menceritakan dahulu dia adalah anak yang suka melawan orangtua. Namun, dirinya berubah menjadi penuh hormat dan patuh setelah mendalami Islam.
Bermula suatu hari Ozan mendengar bacaan sholawat Nabi dari penyanyi religi Haddad Alwi. Kala itu lagu sholawat tersebut memang sedang populer.
"Sangat tertarik. Ada ikatan khusus dengan sholawat tersebut," papar Ozan, seperti dikutip dari kanal YouTube Rukun Indonesia, Selasa (5/9/2023).
Ozan mulai mempelajari dan menghafal sholawat Nabi serta meluaskan pengetahuannya dengan mengeksplorasi sholawat lainnya. Dia memang memiliki kecenderungan mempelajari hal-hal secara mendalam, termasuk agama Islam.
Ozan merasakan getaran dan keinginan untuk memuji Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam ketika mendengarkan sholawat. Namun, ia berada dalam lingkungan dan keluarga non-Muslim.
Dia mulai menjalani pencarian ini secara diam-diam, mendengarkan sholawat sendirian, hingga menyembunyikannya di dalam bantal.
Saat aktivitas Ozan terdengar oleh orang lain, pertanyaan pun muncul. Orangtua dan orang di sekitarnya bertanya-tanya mengapa mendengarkan lagu Arab.
Ozan merasa kesulitan karena reaksi negatif yang muncul, terutama dari orangtua. Maka itu, dia memutuskan mencari lingkungan yang lebih mendukung keyakinannya.
Ketika melihat umat Islam beraktivitas dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan, dia merasa tertarik. Meski demikian, Ozan merasa belum memiliki hidayah Islam sepenuhnya. Ia coba mengikuti tarawih dan sholat lainnya, tetapi masih merasa belum sepenuhnya sadar.
Seiring berjalannya waktu, dirinya makin penasaran dan tertarik memahami lebih dalam tentang Islam. Ozan mulai mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Alquran dan merasa cocok dengan ajaran Islam.
Namun ketika ingin memperdalam pengetahuan dan pindah diri ke Jakarta, ia menghadapi kendala, karena orangtuanya tidak mendukung. Orangtua Ozan berpendapat bahwa mendalami Islam tidak terlalu penting dan bahkan bisa membuatnya merasa malu.
Akhirnya di usia 16 hingga 17 tahun, ketika kelas X SMA, dia mulai secara aktif belajar tentang Islam. Orangtuanya Ozan akhirnya mengetahui dan coba menerima keputusannya. Orangtua Ozan merasa anaknya cocok dengan Islam setelah mendengarkan lantunan Alquran.
Ozan juga bertanya kepada teman-temannya tentang tata cara menjadi mualaf dan kegiatan yang harus diikuti. Pada awalnya pengetahuannya tentang Islam terbatas pada sholat dan membaca Alquran.
Kisah Ozan ini menggambarkan pencariannya menuju Islam yang penuh tantangan, refleksi, dan pemahaman mendalam. Semoga Ozan terus mendapat dukungan serta petunjuk dalam Islam. Aamiin Allahumma aamiin.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)