Abu Nawas mengatakan, sebelum melakukannya, dia memiliki permintaan diberi topi baja untuk menutupi kepalanya. Baginda raja pun mengabulkan. Lalu dilaksanakan sayembara tersebut.
Di sinilah kecerdasan Abu Nawas mulai ditunjukkan. Setiap urukan tanah yang mengarah kepadanya, ia selalu menghindar dan menginjak-injaknya.
Abu Nawas terus memosisikan kakinya agar selalu di atas tanah yang menguruknya. Dia berusaha semaksimal mungkin supaya kedua kakinya tidak tertimbun tanah.
Sementara Baginda Raja yang sedang menyaksikan merasa penasaran dengan cara apa Abu Nawas meloloskan diri.
Ketika urukan tanah sudah sampai ketinggian 2 meter, Abu Nawas masih di atas tanah, hingga akhirny lubang tersebut yang dalamnya 5 meter sudah rata dengan permukaan.
Dengan tenangnya Abu Nawas berdiri di atas urukan tanah tersebut. "Wahai paduka yang mulia, lihatlah hamba selamat dan masih hidup," ujar Abu Nawas.
Baginda Raja pun tertawa melihat kelakuan Abu Nawas. Raja tidak menyangka dengan cara Abu Nawas yang sangat konyol tapi juga cerdik. Atas keberhasilannya, Abu Nawas diberi hadiah 1.000 dinar.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)