Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apakah Samiri dan Dajjal Itu Sama? Begini Penjelasannya

Hafid Fuad , Jurnalis-Selasa, 17 Oktober 2023 |05:32 WIB
Apakah Samiri dan Dajjal Itu Sama? Begini Penjelasannya
Ilustrasi untuk pertanyaan mengenai Dajjal dan Samiri (Foto: Shutterstock)
A
A
A

APAKAH Samiri dan Dajjal itu sama? Ada banyak orang bertanya-tanya, sebab kerap terjadi kemiripan kisah dan penggunaan nama yang membingungkan kaum muslimin.

Nama Samiri dan Dajjal merupakan dua makhluk Allah SWT dan keduanya merupakan makhluk yang kafir kepada Allah SWT.

Namun apakah Samiri dan Dajjal itu sama? Berikutnya Okezone merangkum berbagai sumber, Selasa (17/10/2023), untuk menjelaskan Samiri dan Dajjal.

Kedua sosok yaitu Samiri dan Dajjal sejatinya merupakan dua sosok yang berbeda satu sama lainnya.

Sosok Samiri merupakan seorang kafir yang disebut sebagai salah satu umat Nabi Musa. Sedangkan Dajjal adalah makhluk paling kafir kepada Allah SWT yang nanti pada akhir zaman akan dibunuh oleh Nabi Isa ‘alaihissalam.

Pendapat bahwa Samiri adalah Dajjal tidak memiliki landasan kuat baik dari Alquran maupun hadits.

Sumber Israiliyat menjelaskan mengenai sosok Samiri, yaitu Zimri bin Salu. Kisah Samiri bermula saat kaum Bani Israel hendak memasuki tanah Kanaan. Samiri lalu tergoda hingga melakukan zinah dengan perempuan setempat.

Samiri juga disebutkan sebagai pengikut Nabi Musa AS yang membangkang dan membuat patung anak lembu emas. Samiri mengetahui teknik pembuatan berhala, yang dapat mengeluarkan suara, dari bangsa Moab.

Perbuatan Samiri sangat berdampak luas hingga mendorong Bani Israel ke dalam penyembahan berhala. Samiri melakukannya karena menginginkan nikmat dunia dari penyembahan berhala, sebagaimana yang didapat tokoh-tokoh agama penyembah berhala dari Moab.

Alquran kemudian menyebutkan bahwa Samiri mendapat hukuman pengucilan, yaitu menderita suatu penyakit yang membuatnya tidak boleh disentuh atau menyentuh manusia. (QS. Thaha: 97)

Sehingga Samiri bukanlah Dajjal. Selain karena tidak ada dalil dari Alquran maupun hadits, juga karena Samiri sepanjang hidupnya di dunia sudah tidak dapat lagi berinteraksi dengan manusia.

Tentang Samiri, Allah SWT berfirman dalam surat Toha ayat 97:

قَالَ فَاذْهَبْ فَإِنَّ لَكَ فِي الْحَيَاةِ أَنْ تَقُولَ لَا مِسَاسَ وَإِنَّ لَكَ مَوْعِدًا لَنْ تُخْلَفَهُ وَانْظُرْ إِلَى إِلَهِكَ الَّذِي ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا لَنُحَرِّقَنَّهُ ثُمَّ لَنَنْسِفَنَّهُ فِي الْيَمِّ نَسْفًا

“Berkata Musa: “Pergilah kamu, Maka Sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: “Janganlah menyentuh (aku)”[ Maksudnya: supaya Samiri hidup terpencil sendiri sebagai hukuman di dunia]. dan Sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah Tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya Kami akan membakarnya, kemudian Kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan).”

Samiri terus hidup sendiri tanpa dapat bergaul dengan orang lain sebagai hukumannya sampai dia mati.

Alquran kemudian menyebutkan bahwa Samiri mendapat hukuman pengucilan, suatu penyakit yang membuatnya tidak boleh disentuh atau menyentuh manusia (QS. Thaha: 97).

Sehingga Samiri bukanlah Dajjal. Selain karena tidak ada dalil dari Alquran maupun hadits, juga karena Samiri sepanjang hidupnya di dunia sudah tidak dapat lagi berinteraksi dengan manusia.

Wallahu a'lam bisshawab.

(Hafid Fuad)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement