Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Samiri Pembuat Patung Sapi yang Bisa Berbicara

Hafid Fuad , Jurnalis-Rabu, 18 Oktober 2023 |05:44 WIB
Kisah Samiri Pembuat Patung Sapi yang Bisa Berbicara
Ilustrasi untuk kisah Samiri yang membuat patung lembu dari emas (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Dosa yang dilakukan Samiri sungguh tersohor dalam kisah Bani Israil yang menyembah patung anak sapi saat kepergian Nabi Musa ke Bukit Sinai menerima wahyu dari Allah SWT.

Alhasil namanya dalam kisah-kisah Islam, baik dari Alquran ataupun riwayat-riwayat, disebutkan sebagai tokoh yang menyesatkan Bani Israel.

Bahkan Samiri tak peduli dengan nasihat Nabi Harun yang saat itu menggantikan posisi Nabi Musa. Bahkan saat emas meleleh, Samiri melemparkan tanah jejak kuda Jibril yang disimpannya saat perjalanan dari Mesir menghindari kejaran tentara Firaun.

Samiri melupakan pesan Musa agar tidak lagi menyembah berhala, tapi mengesakan Allah SWT.

Alquran kemudian menyebutkan bahwa Samiri mendapat hukuman pengucilan, yaitu menderita suatu penyakit yang membuatnya tidak boleh disentuh atau menyentuh manusia. (QS. Thaha: 97)

Sehingga Samiri bukanlah Dajjal. Selain karena tidak ada dalil dari Alquran maupun hadits, juga karena Samiri sepanjang hidupnya di dunia sudah tidak dapat lagi berinteraksi dengan manusia.

Tentang Samiri Allah SWT berfirman dalam surat Toha ayat 97:

قَالَ فَاذْهَبْ فَإِنَّ لَكَ فِي الْحَيَاةِ أَنْ تَقُولَ لَا مِسَاسَ وَإِنَّ لَكَ مَوْعِدًا لَنْ تُخْلَفَهُ وَانْظُرْ إِلَى إِلَهِكَ الَّذِي ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا لَنُحَرِّقَنَّهُ ثُمَّ لَنَنْسِفَنَّهُ فِي الْيَمِّ نَسْفًا

“Berkata Musa: “Pergilah kamu, Maka Sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: “Janganlah menyentuh (aku)”[ Maksudnya: supaya Samiri hidup terpencil sendiri sebagai hukuman di dunia]. dan Sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah Tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya Kami akan membakarnya, kemudian Kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan).”

Samiri terus hidup sendiri tanpa dapat bergaul dengan orang lain sebagai hukumannya sampai dia mati.

Alquran kemudian menyebutkan bahwa Samiri mendapat hukuman pengucilan, suatu penyakit yang membuatnya tidak boleh disentuh atau menyentuh manusia.

Wallahu a'lam bisshawab.

(Hafid Fuad)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement