INILAH cerita dosen cantik Australia bernama Susan Carland mantap masuk Islam justru setelah meneliti banyak agama. Ia sebelumnya berasal dari keluarga non-Muslim yang cukup taat.
Dosen sosiologi di Monash University Australia ini bahkan sempat dilarang menikah dengan pria Muslim. Perjalanan Susan Carland masuk Islam ternyata tidaklah mudah.
Dia merupakan anak "broken home" dan memilih mengikuti ibunya. Susan kemudian diikutsertakan dalam organisasi rumah ibadahnya agar lebih taat pada kepercayaannya dulu.
Namun, Susan yang ingin lebih mengenal Tuhan belajar beberapa agama lain di luar Kristen. Sayangnya, itu tidak termasuk agama Islam.
"Karena agama ini bagi saya terlihat asing dan penuh kekerasan," ungkap Susan kala itu, seperti dikutip dari kanal YouTube Hidayatullah TV.
Bahkan, ibunya sendiri lebih memilih anaknya menikahi pengedar narkoba dibandingkan dengan pria Muslim.
Namun kejadian yang tidak direncanakan menjadikan diri Susan lebih ingin mengenal Islam. Ini berawal dari sebuah ketidaksengajaan dia menonton acara televisi yang membahas mengenai ajaran agama Islam.
Sejak saat itulah Susan mulai mencari artikel maupun tulisan mengenai agama Islam. Di dalam agama Islam inilah dia menemukan sebuah kedamaian hidup serta kelembutan hati. Mulai titik itulah dirinya mantap untuk bermualaf.
Perjalanan Susan tidaklah mudah. Bahkan, keislamannya sempat dia tutupi kepada ibunya. Tetapi takdir berbicara lain, Susan dihadapkan dengan jamuan makan malam seeokor babi yang hukumnya haram jika dikonsumsi Muslimin.
Akhirnya susan memilih berterus terang. Tetapi reaksi ibunya sangatlah di luar dugaan. Sang ibu yang dikiranya anti-Islam, justru memeluk Susan dengan sangat erat.
Perjalanan Islam di lingkungan sekitarnya pun dilalui dengan penuh cacian dan makian. Namun akhirnya setelah berjalan 5 tahun, Susan Carland mendapat teman Muslim maupun non-Muslim.
Selain disibukan dengan mengajar, Susan pun aktif dalam organisasi nonprofit untuk memajukan nilai kemanusiaan yang dia pegang. Sehingga pada 2004, dirinya dinobatkan sebagai tokoh Muslim berpengaruh di Australia dengan hadiah 2 ribu dolar. Uang tersebut tidak dia terima, melainkan disumbangkan ke badan amal dan organisasi non-Muslim.
Allahu a'lam.
(Hantoro)