Dalam perjalanan karier tersebut, Geert Wilders menyerukan aksi-aksi kontroversial terhadap Islam. Pada 2004, dia menyatakan Islam sebagai ideologi fasis dan menyerukan pembatasan imigrasi Muslim ke Belanda.
Geert Wilders mengambil kesempatan tersebut karena publik tengah marah terhadap kasus terbunuhnya pembuat film Theo van Gogh yang mengkritik peran perempuan dalam masyarakat Muslim.
Pada 2007, Geert Wilders mengirim sebuah surat ke koran Belanda De Volkskrant yang isinya menyebutkan bahwa Alquran sebagai "kitab fasis". Bahkan, mengusulkan untuk melarang Alquran ada di Belanda.
Tahun berikutnya, dia memproduksi sebuah film berjudul "Fitna". Dalam film pendek tersebut terdapat kontroversial, sebab ia menghubungkan bagian-bagian Alquran dengan ilustrasi serangan teroris. Ia mengunggah film tersebut di internet karena tidak menemukan distributor komersial.