INILAH Masjid Nur Addin di Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara, yang penuh dengan sejarah. Masjid ini dibangun pada tahun 1880 dan menjadi saksi bisu adanya Kerajaan Negeri Padang.
Diketahui bahwa Kota Tebing Tinggi terletak di antara dua kota besar di Sumatera Utara, yakni Kota Medan dan Kota Pematangsiantar. Jadi bisa disebut Tebing Tinggi adalah kota perlintasan arah Medan ke Pematangsiantar ataupun sebaliknya.
Kota Tebing Tinggi yang berjarak sekira 80 kilometer dari Kota Medan mempunyai begitu banyak bangunan bersejarah. Mulai masjid-masjid tua peninggalan Kerajaan Melayu hingga bangunan lainnya yang kini digunakan untuk kegiatan pemerintahan.
Salah satunya adalah Masjid Raya Nur Addin di Jalan Suprapto, Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Hingga kini masjid yang didirikan pada masa Kerajaan Negeri Padang itu masih berdiri megah.
Masjid Raya Nur Addin bahkan bisa dibilang terbesar seantero Bandar Khalifah, Sipispis, hingga Dolok Merawan. Ketiga kawasan ini adalah teritorial Kerajaan Negeri Padang ketika itu.
Masjid yang dibangun pada tahun 1880 tersebut merupakan hasil dari dana konsesi pembukaan perkebunan oleh pengusaha Belanda kepada Kerajaan Negeri Padang.
"Masjid Raya ini dibangun semasa Kerajaan Negeri Padang di masa kepemimpinan Tengku Haji Muhammad Nurdin," ucap Abdul Khalik, pengamat sejarah Kota Tebing Tinggi.
"Kenaziran masjid ini sejak lama diwariskan secara turun-temurun kepada zuriat (keluarga) Tengku Haji Muhammad Nurdin. Masjid Raya Nur Addin menjadi saksi bisu tentang keberadaan dan kejayaan Kerajaan Negeri Padang yang sejak berdiri hingga runtuhnya berpusat di Kota Tebing Tinggi," tuturnya.