Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hukum Tajwid Surat Al Maidah Ayat 32 dan Tafsir Lengkapnya

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 18 Januari 2024 |13:06 WIB
Hukum Tajwid Surat Al Maidah Ayat 32 dan Tafsir Lengkapnya
Ilustrasi hukum tajwid Surat Al Maidah Ayat 32 dan tafsir lengkapnya. (Foto: Unsplash)
A
A
A

فَسَادٍ = hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

فَسَادٍفِى = hukumnya Ikhfa, karena dal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Ketika mengucapkan tanwin, lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa.

فَكَاَنَّمَا = hukumnya Ghunnah, karena nun bertanda tasydid. Cara membacanya adalah dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

فَكَاَنَّمَا = hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

النَّا سَ = hukumnya Terdapat tiga hukum. Pertama, alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun, sehingga dibaca idgham (masuk ke huruf nun). Kedua, ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

جَمِعًا = hukumnya Mad ‘iwadh, karena lam alif berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat. Hal ini bila kita berhenti atau waqaf di sini.

مَنْ اَحْيَا = hukumnya Izhar, karena nun berharakat sukun bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas dan tidak berdengung

اَحْيَا هَا = hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena ya berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

اَحْيَا هَا = hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

فَكَاَنَّمَاۤ اَ = hukumnya Ghunnah, karena nun bertanda tasydid. Cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

فَكَاَنَّمَاۤ اَ = hukumnya Mad jaiz munfasil, karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.

النَّا سَ = hukumnya Terdapat tiga jenis hukum tajwid. Pertama, alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun, sehingga dibaca idgham (masuk ke huruf nun). Kedua, ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

جَمِعًا = hukumnya Mad ‘iwadh, karena lam alif berharakat fathah tanwin dan waqaf waqfu aula. Cara membacanya tanwin dihilangkan dengan panjang 2 harakat.

لَقَدْ = hukumnya Qalqalah sugra, karena qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

جَآءَتْهُمْ = hukumnya Mad, wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.

جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا = hukumnya Idzhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan huruf ra. Dibaca dengan jelas

رُسُلُنَا = hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

بِالْبَيِّنٰتِ = hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena nun berharakat fathah bertemu alif tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

ثُمَّ = hukumnya Ghunnah, karena mim bertanda tasydid. Cara membacanya dengan cara didengungkan dan ditahan 3 harakat.

اِنَّ = hukumnya Ghunnah, karena nun bertanda tasydid. Cara membacanya dengan cara didengungkan dan ditahan 3 harakat.

كَثِيْرًا = hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena tsa berharakat kasrah bertemu ya berharakat sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

كَثِيْرًامِّنْهُمْ = hukumnya Idgham bighunnah, karena ra berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim tasydid. Dibaca masuk dengan dengung, lalu ditahan sampai 3 harakat.

مِّنْهُمْ = hukumnya Idzhar, sebab nun berharakat sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung

مِّنْهُمْ بَعْدَ = hukumnya Ikhfa syafawi, sebab mim sukun bertemu huruf ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.

ذٰلِكَ = hukumnya Mad asli atau mad thabi’i, karena dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

لَمُسْرِفُوْنَ = hukumnya Mad arid lissukun, karena mad jatuh sebelum huruf yang diwakaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat.

Demikian penjelasan hukum tajwid Surat Al Maidah Ayat 32. Allahu a'lam

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement