Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Buya Anwar Abbas Jelaskan Penyebab Muhammadiyah Punya Banyak Ulama tapi Tidak Ada Kiainya

Hantoro , Jurnalis-Selasa, 30 Januari 2024 |10:04 WIB
Buya Anwar Abbas Jelaskan Penyebab Muhammadiyah Punya Banyak Ulama tapi Tidak Ada Kiainya
Ilustrasi Buya Anwar Abbas jelaskan penyebab Muhammadiyah punya banyak ulama tapi tidak ada kiainya. (Foto: Dok Antara)
A
A
A

PENGAMAT sosial, ekonomi, dan keagamaan Buya Anwar Abbas menyatakan Muhammadiyah punya banyak tokoh yang penguasaan ilmu keagamaannya sangat mumpuni tapi tidak ada di antara mereka yang dipanggil kiai oleh warganya apalagi orang lain.

Buya Anwar Abbas melanjutkan, tokoh sekaliber Adi Hidayat misalnya yang hafal Alquran dan hadits serta memiliki pisau analisis yang tajam, oleh warga Muhammadiyah hanya dipanggil ustadz.

"Sementara di kalangan masyarakat kita karena budaya yang sangat dominan di negeri ini adalah budaya Jawa, tokoh-tokoh yang alim yang punya ilmu keagamaan yang tinggi itu biasanya dipanggil dengan kiai," jelas ketua PP Muhammadiyah dan wakil ketua umum MUI ini dalam pesannya yang diterima Okezone, Selasa (30/1/2024).

Oleh karena itu, lanjut Buya Anwar Abbas, karena di Muhammadiyah nyaris tidak ada tokoh yang dipanggil kiai, maka terkesan Muhammadiyah tidak punya orang alim, ulama, dan ahli agama. Padahal, orang yang pantas mendapat predikat kiai itu di Muhammadiyah sangat-sangat banyak.

"Saya tidak tahu mengapa hal ini bisa terjadi, padahal bila kita lihat sejarah banyak dari para pimpinan Muhammadiyah masa awal dipanggil dengan kiai seperti KH Ahmad Dahlan, KH Ibrahim, KH Hisyam, KH Mas Mansur, dan lain-lain," bebernya.

Dia mengimbuhkan, tetapi kemudian istilah kiai itu makin hilang dan hilang, sehingga orang sekaliber AR Fachruddin yang sangat terkenal dengan kealiman dan kewara'annya hanya dipanggil Pak AR.

Begitu juga dengan Azhar Basyir yang aktif di berbagai pertemuan ulama dunia juga dipanggil hanya dengan Pak Azhar Basyir. Juga Pak Amin Rais, Pak Syafii Maarif, Pak Din Syamsuddin, dan Pak Haedar Nashir.

Tokoh-tokoh tersebut lebih dikenal dengan panggilan profesornya, kecuali Pak Syafii Maarif dan Pak Yunahar Ilyas, karena beliau berasal dari Minangkabau maka dipanggil dengan buya. 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement