Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Contoh Bacaan Saktah di Surat-Surat Alquran Lengkap dengan Pengertiannya

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 01 Februari 2024 |13:33 WIB
Contoh Bacaan Saktah di Surat-Surat Alquran Lengkap dengan Pengertiannya
Ilustrasi contoh bacaan saktah di surat-surat Alquran. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Kedua, saktah yang memiliki perbedaan (bi khulfin ‘anhu/بخلف عنه), yaitu bacaan yang memiliki tiga cara baca (waqf, washl, dan saktah) yang berdasarkan riwayat yang diperoleh Imam Hafsh dari Imam Ashim. Bacaan saktah ini berada di dua tempat yaitu:

1. Saktah dalam akhir Surat Al Anfal dan awal Surat At-Taubah 

إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ( (٧٥) بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (١)

Di antara dua ayat ini (ayat terakhir QS Al-Anfal dan awal ayat QS At-Taubah), qira’at Imam Hafsh dari Imam Ashim memiliki tiga cara baca yaitu:

- Dapat dibaca waqf pada lafadz (إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ), kemudian membaca ayat: بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

- Dapat dibaca washl (disambung) antaraya tanpa waqf (berhenti) maupun saktah: إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

- Dapat dibaca saktah pada lafadz (إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ) kemudian membaca ayat: بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Hikmah dari adanya tiga cara baca dalam ayat ini adalah para sahabat berbeda pendapat apakah QS Al-Anfal dan QS At-Taubah adalah satu surat ataukah dua surat yang terpisah. Menurut sebagian sahabat kedua surat ini adalah satu-kesatuan sehingga jumlah ayat keseluruhan adalah 204 ayat (Al-Anfal 75 ayat + At-Taubah 129 ayat) dan termasuk sebagai surat ketujuh dalam formasi tujuh surat panjang (Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa’,Al-Maidah, Al-An’am, Al-A’raf, Al-Anfal+At-Taubah). Sedangkan menurut sebagian sahabat yang lain kedua surat ini adalah dua surat Al-Qur’an yang terpisah. Karena itulah, para sahabat tidak menulis basmalah di antara keduanya sebagai tanda bahwa sebagian sahabat berpendapat bahwa keduanya adalah satu-kesatuan surat dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu, sebagai gantinya sebagian para sahabat memilih riwayat yang membaca saktah di antara kedua ayat ini yaitu akhir surat Al-Anfal dan awal surat At-Taubah ( Abu Qasim Mahmud bin Umar az-Zamakhsyari, Al-Kasyaf ‘an Haqaiq at-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh at-Takwil [Kairo: Maktabah], 2010, vol. 2, hal. 138).

2. Saktah dalam QS Al-Haqqah Ayat 28–29 

مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ (٢٨) هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ (٢٩)

Di antara dua ayat ini (QS Al-Haqqah ayat 28-29), qira’at Imam Hafsh memiliki tiga cara baca yaitu:

- Dapat dibaca waqf pada lafadz (مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ), kemudian membaca ayat هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَه ● Dapat dibaca washl/ disambung antarayat tanpa waqf maupun saktah مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ

- Dapat dibaca saktah pada lafadz (مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ), kemudian membaca ayat هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَه Hikmah dari adanya tiga cara baca dalam ayat ini adalah adanya ha’ saktah (huruf ha’ yang berfungsi untuk menjelaskan harakat pada huruf sebelumnya ketika waqf dan tetap terbaca ketika washl). Kemudian, ha’ saktah dalam akhir ayat ini bertemu dengan ha’ lafadz (هَلَكَ عَنِّي) ketika washl. Oleh karena itu, muncul hukum saktah sebagai penengah di antara kedua ha’ ini (ha’ saktah lafadz مَالِيَه dan ha’ lafadz هَلَكَ) agar terlihat bahwa kedua lafadz ini terpisah secara jelas di telinga pendengar (Abu Muhammad Maki bin Abi Thalib, al-Kasyaf ‘an Wujud al-Qiraat as-Sab’i wa ‘Ilaliha wa Hujajiha, 1: 308)

Ha’ saktah dalam Alquran terdapat dalam tujuh lafadz yaitu lafadz كتابيه (QS Al-Haqqah ayat 19 dan ayat 25), lafadz حسابيه (QS Al-Haqqah ayat 20 dan ayat 26), lafadz ماليه (QS Al-Haqqah ayat 28), lafadz سلطانيه (QS Al-Haqqah ayat 28), lafadz ماهيه (QS Al-Qari’ah ayat 10). (Abu ‘Amr Utsman bin Sa’id ad-Dani, Al-Muktafa fi al-Waqf wal Ibtida, Dar ash-sahabat Thanta, 2006, halaman 243)

Allahu a'lam

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement