Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peran Cinta dalam Rumah Tangga Perspektif Alquran

Opini , Jurnalis-Rabu, 28 Februari 2024 |10:19 WIB
Peran Cinta dalam Rumah Tangga Perspektif Alquran
Ilustrasi peran cinta dalam rumah tangga perspektif Alquran. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Rumah tangga adalah ibadah yang membutuhkan waktu dan energi yang banyak, sehingga dengan saling mencintai visi misi rumah tangga yang dibangun dapat berjalan.

Visi misi tersebut tentulah harus berorientasi akhirat, namun kadang kala rasa cinta antar-keduanya malah menghalangi berjalannya visi misi tersebut, yang tadinya rasa cinta akan membuat keduanya lebih survive dalam menghadapi ujian-ujian ya Allah berikan.

Kadang kala Allah malah menguji rasa cinta itu sendiri, hal tersebut bisa menjadi penyebab rumah tangga bermasalah, bahkan menjadi musuh kelak di antara orang dalam rumah tangga tersebut. Allah Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوّاً لَكُمْ فَاحْذَرُوهُم

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…" (QS At-Taghaabun: 14)

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir karya Syaikh Dr Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah, menyebutkan:

عَدُوًّا لَّكُمْ

(menjadi musuh bagimu)

Yakni mereka dapat menyibukkan kalian dari amal kebaikan.

Sebab turunnya ayat ini adalah sekelompok orang yang ada di Makkah masuk Islam dan ingin berhijrah, namun istri dan anak mereka tidak membiarkan mereka pergi. 

Mujahid mengatakan tentang ayat ini: Demi Allah, istri dan anak-anak mereka tidak memusuhi mereka di dunia, namun rasa cinta kepada mereka menjadikan mereka melakukan hal haram dan memberikannya kepada mereka.

فَاحْذَرُوهُمْ ۚ

(maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka)

Yakni berhati-hatilah kalian dari istri dan anak kalian agar kecintaan kalian kepada mereka tidak mempengaruhi ketaatan kalian kepada Allah. Dan janganlah kasih sayang kalian kepada mereka menjadikan kalian mencari rezeki dengan kemaksiatan kepada Allah.

وَإِن تَعْفُوا۟ وَتَصْفَحُوا۟ وَتَغْفِرُوا۟

(dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka))

Yakni memaafkan dosa yang telah mereka lakukan, dan tidak menghina mereka karena dosa itu, serta menutupi dosa tersebut.

فَإِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

(maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)

Yakni pengampun dan penyayang kepada kalian dan mereka.

Dikatakan bahwa jika seseorang yang dihalangi istri dan anaknya untuk berhijrah kemudian melihat orang lain mendahuluinya dalam berhijrah dan mempelajari agama maka ia berkeinginan untuk menyiksa anak dan istrinya.

Maka dalam membangun rumah tangga adakalanya cinta menjadi kebahagiaan yang paling besar yang dimiliki oleh sepasang suami istri, namun disisi lain cinta tersebut juga bisa menjadi penghalang bagi salah satu dari mereka untuk selalu melangkahkan kaki mereka menuju dan mendekatkan diri kepada sang pencipta rasa cinta itu sendiri, yakni Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Oleh:

Habibah

Ilmu Qur'an dan Tafsir, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement