Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Muhasabah Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442H: Hijrah dalam Kehidupan

Muhasabah Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442H: Hijrah dalam Kehidupan
Ilustrasi hijrah. (Foto: Unsplash)
A
A
A

BULAN Muharram menghampiri kita. Mengingatkan kita pula pada peristiwa hijrahnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dari Makkah ke Madinah yang menjadi tanda besar bagi umat Islam. Sejarah baru dimulai ketika Rasulullah beserta para shahabat melakukan hijrah. Peristiwa itu kemudian menjadi awal tahun kalender Islam dan diperingati hingga sekarang.

Sebelum hijrah ke Madinah, Rasulullah telah berdakwah menyebarkan Islam di Makkah. Semula, Nabi berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Syiar Islam kemudian dilakukan dengan terang-terangan. Di saat itulah ujian dakwah menimpa beliau, keluarga, dan para shahabat. Kaum kafir Quraisy tak pernah bosan menyiksa, mengintimidasi, menghina, bahkan membunuh siapa saja yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.

Baca juga: 1 Muharram 1442H, Yuk Simak Dalil-Dalil Keutamaannya 

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pun pernah mengalami duka mendalam ketika orang-orang kesayangan beliau wafat, yaitu Khadijah Radhiyallahu anha dan paman tercintanya Abu Thalib yang selalu membela dakwah beliau. Di tahun-tahun sebelum hijrahnya beliau inilah masa pemboikotan dan penganiayaan kerap dilakukan oleh kaum Quraisy demi menghalangi dakwah beliau dan ajaran Islam.

Karena derasnya penganiayaan dan pemboikotan yang dilakukan kafir Quraisy, Rasulullah pun mulai memikirkan strategi agar dakwah ini tetap berlanjut yaitu mulai merancang untuk meminta dukungan dan keamanan ke para pembesar Quraisy dan negeri-negeri yang ada di sekitar Makkah. Namun, usaha itu tak membuahkan hasil sehingga Rasulullah mengutus Mush’ab bin Umair membawa misi dakwah islam dengan mengenalkan dan mengajarkan Islam di Madinah kepada Suku Aus dan Khazraj.

Ilustrasi bulan baru. (Foto: Freepik)

Usaha mengemban misi dakwah itu akhirnya membuahkan hasil. Pada 621 Masehi itu pula datanglah sejumlah orang dari Madinah menemui Nabi di Bukit Aqabah. Mereka memeluk agama Islam. Peristiwa tersebut dikenal dengan Bai’at Aqabah I.

Tahun berikutnya, atau 622 Masehi, datanglah 73 orang dari Madinah ke Makkah. Mereka merupakan Suku Aus dan Khazraj yang semula ingin berhaji. Mereka kemudian menemui Nabi dan mengajak berhijrah ke Madinah. Mereka menyatakan siap membela dan melindungi Nabi dan para pengikutnya dari Makkah. Peristiwa ini dikenal dengan Bai’at Aqabah II.

Baca juga: Keistimewaan Muharram, Bulannya Allah dan Pembuka Tahun Hijriah 

Kondisi kaum muslim di Makkah semakin terdesak setelah kaum kafir Quraisy melakukan pemboikotan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan para pengikut beliau. Mereka melarang setiap perdagangan dan bisnis dengan Nabi dan pengikutnya. Bahkan dilarang menikah dengan kaum Muslimin.

Dalam upaya menyelamatkan dakwah Islam, Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam untuk berhijrah dari Makkah ke Madinah. Namun sebelumnya, Nabi telah memerintahkan kaum mukminin agar hijrah terlebih dahulu ke Madinah. Para sahabat pun segera berangkat secara diam-diam agar tidak dihadang oleh kelompok kafir Quraisy. Dari peristiwa inilah babak baru kehidupan kaum Muslimin dimulai.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement