Asal-usul Penamaan Ramadhan
Imam An-Nawawi dalam kitabnya Tahdzib al-Asma wa al-Lughat menyebutkan beberapa pendapat ahli bahasa terkait asal penamaan bulan Ramadhan:
- Diambil dari kata Ar-Ramd (Arab: الرمض) yang artinya panasnya batu, karena terkena terik matahari. Sehingga bulan ini dinamakan Ramadhan, karena kewajiban puasa di bulan ini bertepatan dengan musim panas yang sangat terik. Pendapat ini disampaikan Al Ashma'i, ulama ahli bahasa dan syair Arab (wafat 216 H), dari Abu Amr.
- Diambil dari kata Ar-Ramidh (Arab: الرميض) yang artinya awan atau hujan yang turun di akhir musim panas, memasuki musim gugur.
Hujan ini disebut Ar-Ramidh karena melunturkan pengaruh panasnya matahari. Sehingga bulan ini disebut Ramadhan, karena membersihakn badan dari berbagai dosa.
Ini merupakan pendapat Al-Kholil bin Ahmad al-Farahidi, ulama tabiin ahli bahasa, peletak ilmu arudh (wafat 170 H).
- Nama Ramadhan diambil dari pernyataan orang Arab (رمضت النصل) yang artinya mengasah tombak dengan dua batu sehingga menjadi tajam. Bulan ini dinamakan Ramadhan karena masyarakat Arab di masa silam mengasah senjata mereka di bulan ini, sebagai persiapan perang di bulan Syawal, sebelum masuknya bulan haram.
Pendapat ini diriwayatkan dari Al Azhari, ulama ahli bahasa, penulis Tahdzib al Lughah (wafat 370 H).
Kemudian Imam An-Nawawi menyebutkan keterangan Al Wahidi:
قال الواحدي: فعلى قول الأزهري: الاسم جاهلي، وعلى القولين الأولين يكون الاسم إسلاميًا
Al Wahidi mengatakan, berdasarkan keterangan Al-Azhari, berarti Ramadhan adalah nama yang sudah ada sejak zaman jahiliyah. Sementara berdasarkan dua pertama, berarti nama Ramadhan adalah nama Islami. (Lihat Tahdzib al-Asma wa al-Lughat, 3/126)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)