SEJARAH nama bulan Ramadhan sangat penting diketahui semua Muslim. Diketahui bahwa Ramadhan merupakan bulan mulia bagi umat Islam. Letaknya di urutan kesembilan dalam kalender Hijriah.
Dai muda asal Yogyakarta Ustadz Ammi Nur Baits ST BA menjelaskan sejarah nama bulan Ramadhan. Sejak dahulu sebelum datangnya agama Islam, bangsa Arab telah menggunakan tahun qomariyah.
Namun, tidak semua masyarakat jahiliyah di seluruh penjuru jazirah Arab sepakat dalam menentukan kalender tertentu. Sehingga, penanggalan mereka berbeda-beda.
Meski demikian, orang-orang Arab kal itu mengenal kalender qamariyah, dan mereka gunakan konsep ini untuk membuat penanggalan bagi suku masing-masing.
"Kalender qamariyah yang mereka kenal sejak zaman dahulu sama dengan kalender qamariyah yang berlaku saat ini. Dalam satu tahun ada 12 bulan, dan awal bulan ditentukan berdasarkan terbitnya hilal (bulan sabit pertama)," papar Ustadz Ammi Nur Baits, dikutip dari Konsultasisyariah.com, Selasa (12/3/2024).
Masyarakat Arab tersebut menetapkan bulan Muharram sebagai awal tahun. Mereka juga menentukan empat bulan haram (bulan suci).
Orang-orang Arab itu menghormati bulan-bulan haram ini. Mereka menjadikan empat bulan haram sebagai masa dilarangnya berperang antar-suku dan golongan.
Kemudian sebagian informasi menyebutkan ada lima bulan yakni Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, dan Ramadhan yang namanya ditetapkan berdasarkan keadaan musim yang terjadi pada bulan tersebut.
- Rabiul Awal dan Akhir diambil dari kata rabi' (Arab: ربيع) yang artinya semi, karena ketika penamaan bulan Rabi' bertepatan dengan musim semi.
- Jumadil Ula dan Akhirah diambil dari kata jamad (Arab: جماد) yang artinya beku, karena saat penamaan bulan ini bertepatan dengan musim dingin, di mana air membeku.
- Ramadhan diambil dari kata Ramdha' (Arab: رمضاء) yang artinya sangat panas, karena penamaan bulan ini bertepatan dengan musim panas. (Lihat http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=27755)