KALAU rasa malas gerak (mager) melaksanakan ibadah sudah muncul pada diri kita, hati-hati, tandanya iman mulai lemah. Turun naiknya iman memang bisa terjadi kapan saja. Apalagi di bulan Ramadhan, badan yang terasa lemas membuat kita makin tergoda untuk malas bergerak.
Dalam Quran Surat Al Fatir Ayat 32, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba kami, lalu di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar."
Mengacu pada ayat tersebut, berdasarkan ketaatannya maka kita termasuk sebagai golongan muqtashid, yaitu orang-orang yang berada di pertengahan. Gejalanya, satu waktu ia merasa bersemangat dalam beribadah, satu waktu yang terjadi sebaliknya.
Termasuk malas sholat, Allah Subhanahu wa Ta'ala sangat tidak menyukai orang-orang yang lalai dan kufur terhadap nikmat-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya." (QS Al Ma'un Ayat 4–5)
Supaya semangat melaksanakan ibadah shalat di bulan Ramadhan tidak melemah, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan.
Memperbaiki Niat
Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya ..." (HR Bukhari dan Muslim)
Memperbanyak untuk Mengingat Allah
Artinya: "Iman itu kadang naik, kadang turun, maka perbaruilah iman kalian dengan la illaha illallah." (HR Ibnu Hibban)
Membiasakan Diri untuk Sholat Tepat Waktu
Artinya: Dari Ummu Farwah, ia berkata, "Rasulullah Shallalllahu 'alaihi wasallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, sholat di awal waktunya." (HR Abu Dawud)
Membiasakan Diri untuk Sholat Berjamaah
Dari Abdullah ibnu Umar (diriwayatkan) bahwa Rasulullah Shallalllahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya: "Sholat berjamaah lebih utama dibandingkan sholat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (HR Bukhari dan Muslim)
Mengingat Kematian
Artinya: "Ingatlah kematian dalam sholatmu karena jika seseorang mengingat mati dalam sholatnya, maka ia akan memperbagus sholatnya. Sholatlah seperti sholat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan sholat yang lainnya …" (HR Ad-Dailami dalam musnad Al Firdaus)
Lima hal tersebut jika kita jalankan dengan sungguh-sungguh dan konsisten mampu menjadi pengisi daya semangat ketika iman berada di bawah.
Sejatinya sholat memang kebutuhan manusia, bukan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang membutuhkan sholat kita. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung untuk mencapai takwa di bulan Ramadhan.
Wallahu a'lam bisshawab.
Oleh:
Ustadz Rahmat Hidayat dan Ustadz Ahmad Pranggono – Dompet Dhuafa
(Hantoro)