Dai sekaligus penulis buku Komunikasi Islam Ustadz Dr Harjani Hefni mengatakan larangan berpuasa pada hari Tasyrik karena itu adalah hari bersenang-senang untuk makan minum serta memperbanyak dzikir.
"Di mana dimulai dari (hari) Arafah, berangkatnya kaum Muslimin ke Mina, dan tanggal 10 Dzulhijjah di hari Idul Adha ditambah tiga hari berikutnya itu adalah hari makan dan minum, serta berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala," katanya dalam ceramah yang tayang di YouTube.
Jadi jika ingin berpuasa, terang dia, bisa mulai dilakukan lagi pada tanggal 14 Dzulhijjah. Sementara gari Tasyrik adalah hari banyak dzikir kepada Allah Azza wa Jalla.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)