Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Duh! Jamaah Delay 28 Jam, Kemenag Pertimbangkan Keterlibatan Garuda di Haji 2025

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Senin, 08 Juli 2024 |16:36 WIB
Duh! Jamaah Delay 28 Jam, Kemenag Pertimbangkan Keterlibatan Garuda di Haji 2025
Garuda Indonesia Delay 28 Jam/ist
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Agama melayangkan protes keras kepada Garuda Indonesia karena delay penerbangan yang dialami jamaah haji kelompok terbang 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-09).

Keterlambatan yang dialami jamaah BPN-09 bahkan terjadi lebih dari sehari, 28 jam. Sebelumnya, jemaah haji kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) juga mengalami delay selama 12 jam.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menyebut, performance Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk seiring delay penerbangan yang terus berulang.

“Kita protes keras Garuda Indonesia atas kembali terjadinya delay penerbangan jamaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay lagi dan lagi. Berulang terus. Kita nilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk, tidak profesional," tegas Hilman Latief di Jakarta, Senin (8/7/2024).

“Dengan kejadian ini, Kementerian Agama akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jamaah haji di tahun mendatang,” sambungnya.

Dikatakannya, pemberitahuan dari pihak Garuda Indonesia juga sering mendadak. Bahkan jamaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah baru diinfo kalau ada delay.

“Ini kejadiannya mirip dengan KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak professional. Delay semacam ini membuat jemaah lelah. Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali karena sudah di bus baru diinfo kalau ada delay. Ini kan melelahkan,” tutupnya.

Protes senada disampaikan oleh Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab. Menurutnya, kinerja Garuda pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini betul-betul sangat buruk.

Bahkan, pada pekan pertama fase pemulangan jemaah haji, lebih 50% penerbangan mengalami keterlambatan. Dari 52 kloter, sebanyak 38 kloter terbang tidak sesuai jadwal karena mengalami keterlambatan.

“Pada pekan kedua pemulangan, total sudah ada 155 kloter jamaah haji Indonesia yang sudah diterbangkan Garuda Indonesia ke Tanah Air. Dari 155 kloter, ada 75 kloter yang mengalami keterlambatan atau 48,39%,” sebut Saiful Mujab.

“Kalau pekan pertama ada KNO 03 yang delay 12 jam 30 menit, pekan kedua ini ada BPN 09 yang delay hingga 28 jam 10 menit. Ini sangat parah,” sambungnya.

Saiful Mujab kembali minta Garuda Indonesia fokus pada upaya perbaikan kinerja pada sisa penerbangan pemulangan jamaah haji Indonesia. Pastikan pesawat yang akan digunakan siap dan ada.

Kru pesawat juga siap bertugas, sehingga potensi terjadinya keterlambatan atau delay penerbangan tidak terulang. Persiapkan pesawat cadangan pengganti pesawat bermasalah, sesuai kontrak kerja dengan Kementerian Agama.

"Kasihan jemaah kalau Garuda delay terus. Belum lagi jamaah harus naik pesawat domestik ke provinsi asal yang harus tertunda karena lambat dari Arab Saudi. Dampaknya signifikan dan ini menjadi tanggung jawab Garuda. Saya minta Garuda fokus pada perbaikan kinerja. Layani jemaah haji Indonesia dengan baik dengan tidak membuat jadwal penerbangan delay," tukasnya.

Sekadar diketahui, sebanyak 324 jamaah BPN-09 berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka seharusnya pulang ke Tanah Air, pada 6 Juli 2024, pukul 13.40 waktu Arab Saudi (WAS).

Mereka sudah berada di bus dan siap ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah saat diinformasikan adanya delay penerbangan dan baru akan diterbangkan pada Minggu, 7 Juli 2024, sekitar pukul 17.40 WAS (Waktu Arab Saudi).

(Fahmi Firdaus )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement