Namun, Hajar tidak mau menyerah begitu saja. Dia berusaha mencari pertolongan dengan berteriak sembari berlari dari Bukit Safa ke Marwa sebanyak tujuh kali.
Begitu kembali ke tempatnya meninggalkan Ismail, betapa terkejutnya Hajar saat melihat air mengalir dari tanah yang berada di bawah kaki Ismail.
Sejak itulah air zamzam muncul dan terus mengalir hingga saat ini. Sumur air zamzam sendiri terletak di sebelah timur Kakbah di Masjidil Haram. Sumur ini sudah ada sejak 4.000 tahun lalu (hijriah) dan pertama kali digali oleh Abdul Muthalib, paman Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Sumur zamzam memiliki kedalaman 31 meter dan tiap bagiannya memiliki lapisan berbeda. Pada kedalaman 13,5 meter pertama merupakan lapisan Alluvium Wadi Ibrahim, lapisan pasir ini sangat berpori dan ada batu pasir hasil transportasi dari tempat lain.
Secara ilmiah, profesor geologi dan sumber daya air di African Research Institute Abbas Sharaqi menjelaskan air zamzam tidak pernah habis karena karena sumurnya terhubung dengan air tanah terbarukan.
Dari situlah muncul air zamzam yang walaupun sudah diambil dan diminum selama ribuan tahun, tetap mengalir dan dikabarkan tidak akan pernah kering.
Demikianlah penjelasan mengenai penyebab sumur zamzam tidak pernah kering meski sudah diambil selama ribuan tahun. Allahu a'lam.
(Hantoro)