Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Menurut Hadits Nabi

Hantoro , Jurnalis-Senin, 19 Agustus 2024 |10:11 WIB
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Menurut Hadits Nabi
Ilustrasi keutamaan puasa Ayyamul Bidh. (Foto: Istimewa/Muhammadiyah.or.id)
A
A
A

Adapun niat puasa Ayyamul Bidh cukup diungkapkan dalam hati. Pasalnya, niat adalah amalan dalam hati. Niat berarti al-qashdu atau keinginan. Niat puasa adalah keinginan untuk berpuasa.

Letak niat di dalam hati, tidak cukup dalam lisan, tidak disyaratkan melafadzkan niat. Berarti, niat dalam hati saja sudah teranggap sahnya.

Ulama besar Muhammad Al Hishni berkata:

لاَ يَصِحُّ الصَّوْمَ إِلاَّ بِالنِّيَّةِ لِلْخَبَرِ، وَمَحَلُّهَا القَلْبُ، وَلاَ يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِهَا بِلاَ خِلاَفٍ

Artinya: "Puasa tidaklah sah kecuali dengan niat karena ada hadits yang mengharuskan hal ini. Letak niat adalah di dalam hati dan tidak disyaratkan dilafazkan." (Kifayah Al-Akhyar, halaman 248)

Kemudian ulama Muhammad Al Khotib berkata:

إنما الأعمال بالنيات ومحلها القلب ولا تكفي باللسان قطعا ولا يشترط التلفظ بها قطعا كما قاله في الروضة

Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat. Namun niat letaknya di hati. Niat tidak cukup di lisan. Bahkan tidak disyaratkan melafazhkan niat. Sebagaimana telah ditegaskan dalam Ar-Roudhoh." (Al Iqna’, 1: 404)

Allahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement